Dengan demikian, sejak awal tujuan penggunaaan uang sudah jelas, untuk apa. Uang yang sudah jelas pemanfaatannya itu tidak boleh diambil untuk keperluan lain-lain ya. Fokus untuk kebutuhan yang pengalokasiannya sudah pasti.
Kita mesti disiplin dengan hal ini. Tak ada gunanya merencanakan penggunaan uang dengan demikian detailnya kalau tidak diikuti dengan pelaksanaan yang baik.
Kita mesti berhati-hati mengeluarkan uang di luar pos tadi. Mesti benar-benar diperhitungkan agar tidak tekor dan dibuat pusing tujuh keliling di tanggal tua.
Banyak Godaan
Banyak iming-iming yang menggoda kita untuk merogoh saku lebih dalam. Banyak barang-barang menarik yang ditawarkan. Kalau tak kuat menahan diri, bukan mustahil kita akan membeli barang yang sebetulnya tidak kita butuhkan.
Apalagi sekarang barang apa pun sangat mudah dibeli. Toko-toko online banyak jumlahnya, beragam barang pula yang ditawarkan.
Media sosial dipenuhi dengan berbagai penawaran barang atau jasa. Kita bisa dengan sangat mudah mengaksesnya. Bisa membeli barang apa pun sesuai dengan keinginan.
Kalau nafsu belanja dituruti, belum habis bulan uang sudah ludes untuk membeli ini-itu. Akhirnya boleh jadi kita pinjam sana pinjam sini, berutang. Lalu utang menumpuk. Lalu, tak bisa dibayar, lalu dikejar-kejar penagih utang. Lalu, disita. Lalu, bangkrut!
Hidup Minimalis
Oleh karena itu, pengendalian keingingan memiliki barang-barang hendaknya diperkuat. Jangan mudah tergoda. Hindari hidup boros.
Ingatlah prinsip hidup minimalis yang diperkenalkan belakangan ini oleh Francine Jay dalam The Joy of Less, A Minimalis Guide to Declutter, Organize, and Simplify.