Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Konsep "Tri Hita Karana", Sumber Kebahagian Hidup Masyarakat Bali

17 Agustus 2020   18:17 Diperbarui: 27 Agustus 2020   03:21 2559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Unsplash/Ruben Hutabarat)

Mengapa? Karena, manusia hanya bisa eksis dan hidup dari dan bersama alam lingkungannya. Oleh karena itulah, maka hubungan itu harus dijaga dan dipelihara sedemikian rupa agar senantiasa harmonis.

Alam lingkungan di sini mengandung pengertian yang luas, meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang/hewan, bahkan makhluk yang tak kasat mata sekalipun, yang semuanya merupakan ciptaan Tuhan.

Contohnya, manusia terlibat dalam menjaga dan melestarikan binatang atau hewan yang ada di bumi ini. Kita sangat memerlukan keberadaan binatang atau hewan itu untuk bisa hidup berkelanjutan dan berkeseimbangan.

Manusia juga menanam dan merawat tanaman dengan  cinta kasih sehingga bisa tumbuh kembang dengan baik. Kita memerlukan tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang juga berkontribusi bagi hidup dan kehidupan kita sebagai manusia. Oksigen dari udara yang kita hirup, contohnya, diproduksi oleh tanaman.

Alih-alih membabat atau mengganyang mereka dengan cara-cara brutal, sebaliknyalah yang seharusnya dilakukan. Kita ciptakan keharmonisan dengan alam lingkungan sehingga semua saling menghidupi. 

Mengembangkan Ecoturism

Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) hendaknya tetap menjadi prioritas. Dalam pembangunan dunia kepariwisataan, misalnya, tetap harus dikedepankan kepariwisataan berbasis alam, yang dikenal dengan sebutan ecoturism.

Konsep dan gerakan kembali ke alam (back to nature) seharusnya menjadi hal utama. Seyogianya kita menahan diri untuk mengeksploitasi alam, apalagi secara besar-besaran. Sebaliknya, kita jaga dan cintai alam lingkungan sehingga alam lingkungan pun mencintai dan menjaga kita.

Singkatnya, keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan alam lingkungan adalah pondasi bagi terciptanya kebahagiaan. Kebahagiaan tak akan terwujud apabila salah satu saja dari hubungan itu tidak harmonis.

Semoga ajaran Tri Hita Karana ini tetap lestari dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari demi terwujudnya kebahagiaan dalam keharmonisan yang indah.

(I Ketut Suweca, 17 Agustus 2020).   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun