Mohon tunggu...
Amalia Fitriyani
Amalia Fitriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi aktif manajemen dan bisnis.

GMAIL : AMXLIAFTRYN2203@GMAIL.COM

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah Berbisnis Masker Organik, Memiliki Peluang yang Cukup Besar di Kala Pandemi?

10 Februari 2021   13:28 Diperbarui: 8 Desember 2021   20:09 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangerang, 2021 - Hallo sobat Kompasiana! Tak terasa ya, tahun telah berganti dan sekarang kita tengah berada di awalan bulan Februari 2021. 

Biasanya, setiap berganti tahun. Banyak orang-orang yang mengganti atau bahkan merombak ulang mengenai tujuan apa yang harus ia capai tahun depan atau tahun yang akan datang.

Ada yang menginginkan jalan hidupnya diperlancar, ada yang menginginkan selalu sehat dan bahagia, tak terkecuali mereka yang menginginkan progress dalam dirinya dengan mengembangkan kemampuan berbisnis mereka. 

Biasanya mereka akan menilik dan mencari sumber-sumber yang relevan, mengenai bisnis apa yang mempunyai peluang cukup menjanjikan. 

Sejak tahun 2019 kemarin, masker-masker organik menjadi incaran kaum hawa maupun kaum adam untuk mempersolek wajah mereka agar terlihat lebih terawat. Ada banyak pilihan yang bisa dijadikan kandidat. Mulai dari merk terkenal, hingga merk biasa. Masker-masker tersebut biasasanya berasal dari perusahaan yang sama. 

Puncaknya pada tahun 2020 dimana pandemi mulai masuk ke Indonesia. Banyak pelaku usaha yang mengalami kebingungan serta kesusahan dalam melakukan usaha seperti sedia kala. Sebagian dari mereka langsung berputus asa, namun ada pula yang mulai mencari ide agar ia bisa tetap "makan" dan mengisi "dompet" saat pandemi.

Dari sekian banyaknya peluang usaha yang ada, ternyata banyak diantaranya yang memilih untuk berbisnis masker organik, ntah sebagai produsen, atau reseller. Sebuah fakta mengatakan, bahwa diantara mereka tidak semuanya pelaku usaha korban pandemi. Namun, ada juga anak-anak sekolah, maupun mahasiswa/i yang terjun langsung sebagai produsen ataupu reseller dari salah satu produk yang ada dipasaran.

Pertanyaannya, apakah peluang usaha masker organik ini menjanjikan dikala pandemi?

Bisa dikatakan, iya. 

Saat pandemi seperti ini, rata-rata orang menghabiskan waktunya seharian didalam rumah. Terutama kaum hawa, mereka pasti akan melakukan kegiataan merawat diri ntah maskeran, atau lainnya. Biasanya terutama saat pandemi seperti ini mereka akan membuat produk DIY sendiri agar menghemat pengeluaran.

Namun, terlintas pemikiran "Mengapa tidak diperjual belikan saja produknya, toh saya sudah memakainnya sendiri dan hasilnya cukup memuaskan?."

Dari banyaknya "Story" pelaku usaha, yang awalnya membuat membuat produk sendiri untuk diri sendiri akan berujung diperjual belikan ke orang-orang terdekat. Semakin lama akan merambah ke pasar nasional dimana para pelaku usaha juga harus mulai merombak kemasan, serta mengajukan produk mereka ke BPOM. Agar mendapatkan izin edar dan dipastikan bahwa kandungan yang ada pada produk aman, sehingga para konsumen dapat mempercayakan produk tersebut.

Contohnya, dikutip pada website wartalombok.pikiran-rakyat.com

Pelaku usaha bernama Devi serta temannya (Anonim), yang berhasil membangun bisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan mengambil peluang bisnis masker organik.

Usaha ini sebenarnya tidak direncakan dari awal. Awalnya, Devi dan temannya mendaftar sebagai distributor salah satu brand masker yang cukup hits di Jakarta. Dengan mendaftar sebagai distributor ini, sebenarnya tidak ada niatan untuk menjual produk tersebut. Memang produk tersebut ditujukan hanya untuk pemakaian pribadi saja. 

Dalam beberapa waktu, mereka berdua mencoba masker tersebut untuk memastikan apakah masker tersebut aman dan cocok pada kulit keduanya. Setelah dipastikan tidak terjadi hal yang tak diinginkan, mereka berdua mulai berpikir untuk menawarkan produk tersebut.

Namun pada saat Devi dan temannya mencoba menawarkan masker tersebut ke beberapa jaringan, ternyata peminatnya cukup banyak. 

Orderan terus berdatangan bahkan ada yang dari luar pulau dimana mereka tinggal. Selain itu, angka permintaan selalu meninggi sehingga dari masker pusat pun mengalami "Overload". Mengapa bisa "Overload" karena dari masker pusat pun mendapat orderan yang cukup tinggi dari pihak distributor atau Reseller lainnya. 

Devi bisa meraih keuntungan 12 Juta/bulan. Hal ini bisa kita simpulkan bahwa peluang berjualan masker organik cukup besar karena peminatnya juga banyak. Masyarakat yang menetap di pulau-pulau pun tertarik untuk berbisnis masker organik karena omzet yang didapat cukup besar apalagi ditengah pandemi seperti ini.

Jangan lupa pula, untuk membuat strategi penjualanan yang menarik agar bisnis kita dapat menarik konsumen.

Intip juga artikel : https://www.kompasiana.com/eclatailes0290/6023d6e4d541df5d9149d372/inilah-strategi-agar-bisnis-kamu-laris-manis-2021-kaum-rebahan-wajib-lihat

Amalia Fitriyani (Mahasiswi prodi Sarjana Manajemen, Universitas Pamulang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun