Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peran Butterfly Effect dan Pandora Box dalam Sebuah Kegagalan

11 Juni 2025   11:09 Diperbarui: 11 Juni 2025   16:45 2000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepakan sayap kecil seekor kupu-kupu dapat mengubah arah nasib kehidupan. (Sumber gambar : Freepik.com)

"What a bad day!", Hari ini saya sial banget! atau Hari sial!"

Itulah komentar yang biasanya terucap saat kita semua mengalami suatu kejadian yang buruk dalam suatu rentetan peristiwa di fase kehidupan ini.

Saat sikat gigi menjelang tidur malam, gusi sedikit berdarah karena tidak sengaja menggosok terlalu keras. Eh, begitu naik tempat tidur, jari kaki terantuk pintu juga. Mana bangun paginya agak kesiangan, dan juga harus bergegas ke kantor atau sekolah lagi.

Di jalan masih ada lagi. Ban sepeda motor kempis karena paku dan Anda harus mendorong sepeda motor untuk mencari tukang tambal ban. Ingin menghubungi teman untuk minta tolong, jadi lemas karena low batt akibat lupa belum mengisi daya handphone sebelum tidur.

Kisah di atas bisa diteruskan sendiri dengan ending bebas, mau happy atau sad. Anggap saja cerita di atas sebagai Trivia story, yaitu alur cerita bercabang yang ujung kisah nasib pelakunya bisa ditentukan suka-suka oleh pembaca.

Apakah kisah di atas adalah suatu kebetulan?

Tidak juga! Hal itu terjadi karena ada sesuatu yang memicunya dan akhirnya beruntun pada alur peristiwa yang berubah secara urutan dan dampaknya, semua menjadi tidak berjalan dengan normal yang kemudian kita sebut dengan nasib buruk

Fenomena itu disebut dengan Butterfly Effect atau efek kupu-kupu. Itu adalah sebuah konsep teori yang menjelaskan adanya kekacauan yang menguraikan mengapa perubahan tindakan kecil pada awal dapat menciptakan dampak besar di belakang waktu dan akan sulit diprediksi apa kejadian buruk berikutnya.

Dari berbagai sumber sebagai referensi, teori itu dihubungkan oleh seorang ahli meteorologi, Edward Lorenz pada aplikasi di komputernya bahwa kepakan kecil dari seekor kupu-kupu, ternyata bisa mengubah cuaca jadi ekstrem di berbagai belahan dunia.

Kita ketahui bersama bahwa sesuatu hal kecil yang kita lakukan, selanjutnya pasti akan ada rentetan atau langkah selanjutnya lagi dan hal itu saling berkaitan satu sama lain. Namun, dalam konsep butterfly effect, ternyata berdampak negatif yang menimbulkan kekacauan, atau kegaduhan di kehidupan individu manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun