Mohon tunggu...
Dzikri Amrullah
Dzikri Amrullah Mohon Tunggu... Administrasi - Selamat Datang

Membaca | Menulis | Olahraga Menulis adalah bekerja untuk keabadian - Pram amrullahdzikri7@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Duka Kanjuruhan, Wajah Peradaban Bangsa

4 Oktober 2022   11:54 Diperbarui: 4 Oktober 2022   12:11 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola tanpa supporter tentu terasa hambar. Lihatlah beberapa waktu lalu ketika Covid-19 masih melanda dunia, laga pertandingan besar berasa laga persahabatan. 

Bahkan ada istilah yang mengatakan bahwa supporter adalah pemain keduabelas yang bisa menentukan sebuah kemenangan. Dukungan supporter tentu sangat berarti bagi performa pemain di lapangan. Mereka adalah persembahan pertama dikala tim mendapat kemenangan.

Di luar pertandingan, supporter memiliki peran penting dalam sebuah klub. Beberapa pos pendapatan club diantaranya datang dari supporter. Penjualan merchandise dan tiket penonton merupakan pos penting dalam pendapatan klub. Semakin besar supporter, maka peluang jumlah merchandise yang terjual semakin besar, begitupun dengan tiket pertandingan yang terjual dalam sebuah pertandingan.

Ada kebanggaan tersendiri menjadi supporter, apalagi club tanah kelahiran. Tentu rasa cinta terhadap club akan hadir dengan sendirinya. Sehingga aroma fanatisme secara tidak sadar akan hadir di dalamnya. 

Kecintaan terhadap club sepak bola harus ditimbang dengan akal sehat, jangan sampai menjadi fanatisme yang irasional. Cinta artinya sayang, peduli, siap menjaga, mendukung dan lain sebagainya. Maka apabila fanatic terhadapnya, lakukanlah tindakan yang mengarah kesana.

Namun demikian apabila supporter yang mengaku fanatic tetapi tidak melakukan hal tersebut dan justru bertindak sebaliknya, maka tidak ada cinta di dalamnya. Kerusuhan di stadion akibat ulah supporter akan mengubur mimpi club. 

Serangkaian sanksi akan diterima oleh klub, bahkan lebih jauh akan menimpa negaranya. Sanksi federasi tidak pandang bulu, pelanggaran sama dengan hukuman. Adakah kita yang mengaku cinta sepak bola tapi justru menciderainya?

Kedewasaan supporter dalam hal ini menjadi sorotan. Suporter sejati pasti akan menjaga segalanya demi sepak bola. Hanya oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan sepak bola sebagai wadah untuk melakukan kerusuhan. Saya khawatir supporter dijadikan tameng oleh oknum untuk melakukan tindakan anarkis.

Kedewasaan dalam menghadapi segala resiko dalam pertandingan hadur dihadirkan dalam jiwa supporter. Kalah, imbang dan menang adalah suatu kepastian dalam pertandingan. 

Maka sudah sewajarnya supporter menerima kenyataan itu. Tidak ada klub yang selalu menang, juga tidak ada klub yang selalu kalah. Semua pasti bisa terjadi, apalagi sepak bola dengan filosofi bundar, yang bermakna apapun bisa saja terjadi.

Lampiasan kekecewaan tim kesayangan kepada pemain tentu sah-sah saja, tetapi dilakukan dengan cara yang benar. Jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi merugikan pemain, club, hingga pecinta sepak bola secara luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun