Mohon tunggu...
Dzakwan Ariqah
Dzakwan Ariqah Mohon Tunggu... Lainnya - Alumnus Pemali Boarding School PT Timah Tbk

Sedang mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Atmosfer Kurikulum Merdeka: Kebebasan Berekspresi dalam Menyelesaikan Tugas Akhir

20 Februari 2024   17:44 Diperbarui: 20 Februari 2024   17:51 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Siswa Belajar. Sumber gambar: https://mtsn8sleman.sch.id

Salah satu bagian penting dalam rangkaian ujian akhir menjelang kelulusan siswa kelas 12 SMA adalah ujian praktik. Dalam beberapa minggu ini, siswa kelas 12 akan disibukkan dengan penilai ujian praktik diberbagai mata pelajaran.


Pengalaman yang sudah saya rasakan dalam melaksanakan ujian praktik di SMA Negeri 1 Pemali Kabupaten Bangka, siswa diberikan oleh guru kebebasan dalam menyelesaikan ujian praktik. Misalnya, dalam menyelesaikan ujian praktik biologi, siswa diberikan kebebasan untuk berkreasi dalam membuat produk olahan hasil bioteknologi. Dalam pelajaran kewirausahaan, siswa diberikan kesempatan untuk membuat perusahaan siswa (Student Company) yang memberikan siswa pengalaman dalam bekerja sama mengelola perusahaan untuk menghasilkan produk yang bernilai jual. Selain itu, dalam pelajaran fisika, siswa diberikan tugas untuk membuat sebuah karya produk yang menerapkan salah satu atau beberapa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. 


Melalui tulisan ini, saya akan mengutarakan pandangan saya mengenai pentingnya kebijakan guru untuk memberikan siswa pilihan dalam memenuhi nilai tugas di sekolah khususnya bagi siswa kelas 12 dalam menyelesaikan tugas akhir. 

***

Sebelum itu, mari kita menelaah kembali sebuah kutipan yang pernah disampaikan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Beliau pernah mengatakan bahwa anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.


Kebebasan dalam belajar yang saat ini diterapkan dalam kurikulum merdeka sudah selaras dengan apa yang pernah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara tersebut. Pendidikan memang layak tumbuh menjadi wadah ekosistem yang menaungi tumbuh kembang siswa. Dimana lingkungan belajar siswa harus dapat memberikan kenyamanan bagi siswa dalam mengoptimalkan potensi, minat, dan bakat mereka.


Adanya opsi bagi siswa dalam memenuhi nilai tugas termasuk ujian praktik adalah salah satu bentuk implementasi kurikulum merdeka. Walaupun siswa kelas 12 saat ini tidak menggunakan kurikulum merdeka, namun atmosfer positif yang dibawa oleh kurikulum merdeka harus mampu diadopsi guna mencapai pembelajaran berdiferensiasi.


Pembelajaran berdifirensiasi dalam arti guru mampu menghargai keberagaman minat dan bakat siswa. Lebih jauh lagi guru mampu mewadahi keanekaragaman tersebut dengan memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengenali jati diri mereka masing-masing. Itulah satu aspek menarik dalam kurikulum merdeka yang tidak ditemukan dalam kurikulum sebelumnya adalah siswa diberikan kebebasan dalam belajar dan berkreasi. Konsep pendidikan ini menawarkan paradigma baru yang membebaskan siswa dari belenggu kurikulum yang kaku dan memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka dengan lebih luas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi


Apa yang saya alami dalam melaksanakan ujian praktik di SMA Negeri 1 Pemali adalah dampak dari pengaplikasian kurikulum merdeka di sekolah kami. Dengan adanya pilihan, siswa dapat mengeksplor diri mereka masing-masing sehingga mereka mampu memaksimalkan suatu kemampuan yang mereka miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun