Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi yang Terkoyak

9 Agustus 2022   01:13 Diperbarui: 9 Agustus 2022   01:21 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dolumen pribadi

Tanah tempat kita berpijak

Hidup berkehidupan dalam diam dan segala gerak

Manusia menapak, merayap, merangkak dan berjalan hingga ke puncak

Seiring dengan perguliran waktu dalam sejarah

Di kala sampai di puncak, manusia pun nampak berkubang tamak

Teriak menyalak sembari terbahak-bahak

Dalam keakuan, pongah congkak laksana kacang lupa akan kulitnya 

Melupa terhadap Tuhan yang menciptakan

Yang melancarkan tugas, fungsi manusia sebagai hamba

Anak negeri teriak menyalak bertanya tentang impian dan harapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun