Mohon tunggu...
dyah hidayati
dyah hidayati Mohon Tunggu... Ilmuwan - arkeologi

bekerja di balai arkeologi sumatera utara

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyibak Ombak Menuju Mercusuar Pulau Bojo

3 Januari 2020   01:51 Diperbarui: 3 Januari 2020   02:46 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mercusuar Pulau Bojo (Dokumentasi Balai Arkeologi Sumatera Utara)

Kemungkinan dahulu pedati ini ditarik oleh kerbau ataupun sapi yang ada di Pulau Bojo. Alat angkut seperti ini sangat penting keberadaannya di Pulau Bojo.

Sebab, jarak antara tempat pendaratan perahu dengan lokasi mercusuar relatif cukup jauh sehingga jika membawa sesuatu yang berukuran besar ataupun berat dari pulau seberang untuk menuju lokasi mercusuar, diperlukan alat bantu seperti ini. 

Pedati di dalam bangunan mercusuar (Dokumentasi Balai Arkeologi Sumatera Utara)
Pedati di dalam bangunan mercusuar (Dokumentasi Balai Arkeologi Sumatera Utara)

Selain bangunan-bangunan yang berada di dalam kompleks mercusuar, terdapat beberapa unit bangunan lainnya yang berada di luar area mercusuar ini.

Saat pertama kali mendaratkan boat di Pulau Bojo, sudah terlihat beberapa buah bangunan yang berdiri di tepi pantai. Salah satunya hanya menyisakan sebagian dindingnya saja. Namun yang lainnya tampak relatif cukup baik kondisinya. Selain itu juga terdapat sebuah sumur tua yang saat ini tidak difungsikan lagi. 

Salah satu bangunan yang berada di tepi pantai, di luar kompleks mercusuar (Dokumentasi balai Arkeologi Sumatera Utara)
Salah satu bangunan yang berada di tepi pantai, di luar kompleks mercusuar (Dokumentasi balai Arkeologi Sumatera Utara)

Berdekatan dengan lokasi mercusuar, ± berjarak 100 m ke arah timur, di dalam hutan terdapat sebuah kuburan Belanda. Kuburan ini terbuat dari semen dan saat ini telah dalam kondisi rusak dan tidak terawat.

Badan makamnya berukuran panjang 280 cm dan lebar 144cm. Kuburan ini berorientasi barat laut – tenggara. Tidak diketahui dengan jelas mengenai orang yang dikuburkan di sini karena baik masyarakat maupun penjaga mercusuar tidak dapat memastikan mengenai identitas dari pemilik kuburan ini.

Kuburan Belanda di tengah hutan (Dokumentasi Balai Arkeologi Sumatera Utara)
Kuburan Belanda di tengah hutan (Dokumentasi Balai Arkeologi Sumatera Utara)

Keberadaan mercusuar Pulau Bojo ini terkait erat dengan jalur laut dari wilayah Sumatera Barat menuju Kepulauan Batu. Di saat inipun kapal perintis dan kapal cepat dari Sumatera Barat akan menyinggahi Pulau Tanahbala sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pulau Tello yang berada lebih ke arah utara.

Sedangkan Pulau Bojo merupakan pulau yang berada di sisi paling selatan dari gugusan Kepulauan Batu. Bangunan navigator ini menandai jalur antara Kepulauan Batu dengan Pulau Siberut yang mengarah ke Pelabuhan Padang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun