Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika Kehancuran Terjadi

30 November 2022   18:49 Diperbarui: 30 November 2022   20:12 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika kehancuran terjadi

Karya : Dwiroso

Jika kehancuran,  

Kerusakan,

Dan keterbelakangan,

Yang akhirnya terjadi

Biarlah aku tetap ada ditengah semuanya

Untuk mengukur seberapa kuatnya diriku berdiri

Ditengah pusarannya

Jika perjuangan ini

Akhirnya kandas

Dan semua yang dicita-citakan

Bersemburat

Berterbangan

Seperti kapas

Dan lembaran kertas

Biarlah aku tetap menjadi sesuatu yang disentuhnya

Tak aku biarkan diri lari

Dengan kaki bergemetar ngeri

Rajai pikiran

Kuasai rasa sedih

Tetaplah dalam kendali

Napas terlepas panjang

Setelah tarikan terakhirnya

Menatap puing-puing kemegahan 

Dibangun dari ratusan bahkan jutaan ide 

Kini setelah kehancurannya

Tinggal onggokan sampah dalam ironi sejarah

Mata waktu menitikkan air mata

Tetesannya tumpah

Diantara kepala yang menunduk

Diantara wajah dengan sejuta tanya

Menggelayut 

Meredakan kuasa

Mensunyikan keriuhan

Membungkam segala kemungkinan

Apa yang menjadi biang kehancuran ini

Apa yang menjadi kata terakhirnya

Dimana letak kesalahannya

Adakah sistem yang dilalaikan

Berkurangkah semangat 

Tercerabutkah idealisme dan cita-cita

Atau ada pengkhianat

Diantara para loyalis..

Puluhan tahun

Periode kejayaan dibangun

Dengan air mata

Darah

Dan kerja yang tak pernah kenal akhir

Pikiran terus berpacu dengan waktu

Mengguratkan tulisan 

Menuntun langkah hingga akhir masa suram

Kini jika akhirnya kita terjerambab

Lebih dalam

Tergilas karena salah mengambil keputusan

apa yang melatari keterjerembaban ini

sebelum akhirnya kehancuran dan kepunahan generasi pembangun benar-benar terjadi

bersiaplah

untuk merumuskan formula antisipasi

sadarilah sebabnya

hindari hukum-hukumnya

saling tatap kembali wajah saudara kita

berilah senyuman cinta

rengkuh kembali perjuangan cita-cita

tebar kasih sayang dalam setiap memulai kerja

dan semua produk hukum dan aturan

adalah "system restore" bagi hidupnya generasi

 

kita di atur karena ini credo penyelamat

kedisiplinan adalah pembangun kesadaran untuk tidak ceroboh

sangsi adalah komunikasi cinta untuk mengembalikan refleks kebersamaan dan keprofesionalan

Mari kita jadikan hukum dan aturan

menjadi formula cerdas 

untuk menasehati pikiran dan kesadaran kita

bahwa kehancuran adalah sebuah keniscayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun