Jika kehancuran terjadi
Karya : Dwiroso
Jika kehancuran, Â
Kerusakan,
Dan keterbelakangan,
Yang akhirnya terjadi
Biarlah aku tetap ada ditengah semuanya
Untuk mengukur seberapa kuatnya diriku berdiri
Ditengah pusarannya
Jika perjuangan ini
Akhirnya kandas
Dan semua yang dicita-citakan
Bersemburat
Berterbangan
Seperti kapas
Dan lembaran kertas
Biarlah aku tetap menjadi sesuatu yang disentuhnya
Tak aku biarkan diri lari
Dengan kaki bergemetar ngeri
Rajai pikiran
Kuasai rasa sedih
Tetaplah dalam kendali
Napas terlepas panjang
Setelah tarikan terakhirnya
Menatap puing-puing kemegahanÂ
Dibangun dari ratusan bahkan jutaan ideÂ
Kini setelah kehancurannya
Tinggal onggokan sampah dalam ironi sejarah
Mata waktu menitikkan air mata
Tetesannya tumpah
Diantara kepala yang menunduk
Diantara wajah dengan sejuta tanya
MenggelayutÂ
Meredakan kuasa
Mensunyikan keriuhan
Membungkam segala kemungkinan
Apa yang menjadi biang kehancuran ini
Apa yang menjadi kata terakhirnya
Dimana letak kesalahannya
Adakah sistem yang dilalaikan
Berkurangkah semangatÂ
Tercerabutkah idealisme dan cita-cita
Atau ada pengkhianat
Diantara para loyalis..
Puluhan tahun
Periode kejayaan dibangun
Dengan air mata
Darah
Dan kerja yang tak pernah kenal akhir
Pikiran terus berpacu dengan waktu
Mengguratkan tulisanÂ
Menuntun langkah hingga akhir masa suram
Kini jika akhirnya kita terjerambab
Lebih dalam
Tergilas karena salah mengambil keputusan
apa yang melatari keterjerembaban ini
sebelum akhirnya kehancuran dan kepunahan generasi pembangun benar-benar terjadi
bersiaplah
untuk merumuskan formula antisipasi
sadarilah sebabnya
hindari hukum-hukumnya
saling tatap kembali wajah saudara kita
berilah senyuman cinta
rengkuh kembali perjuangan cita-cita
tebar kasih sayang dalam setiap memulai kerja
dan semua produk hukum dan aturan
adalah "system restore" bagi hidupnya generasi
Â
kita di atur karena ini credo penyelamat
kedisiplinan adalah pembangun kesadaran untuk tidak ceroboh
sangsi adalah komunikasi cinta untuk mengembalikan refleks kebersamaan dan keprofesionalan
Mari kita jadikan hukum dan aturan
menjadi formula cerdasÂ
untuk menasehati pikiran dan kesadaran kita
bahwa kehancuran adalah sebuah keniscayaan