Saat menulis hal ini, sebenarnya saya masih punya PR dengan diri sendiri. Ya, 'penyakit' yang biasanya menjangkiti kaum pemula yang ingin mencoba mendalami skill (kemampuan) tertentu termasuk menulis.Â
Namun, saya selalu berpikir bahwa kehidupan yang kita jalani adalah kehidupan yang dinamis. Setiap diri kita punya kesempatan untuk memperbaiki diri. Tak ada manusia yang hidupnya stagnan atau lempeng-lempeng aja. Sesukses apapun kita hari ini pasti pernah mengalami terjalnya kegagalan dalam hidup.Â
Jadi sebenarnya saya itu mau nulis apa ya? Hehe
Sebenarnya hanya tips sederhana sekaligus pengingat diri bahwa apa yang kita mulai maka kita pulalah yang harus siap menjalani dan menyelesaikannya.Â
Membangun skill
Bagi saya, menulis adalah bagian dari skill bukan bakat. Maka setiap orang pasti punya kesempatan yang sama untuk bisa jadi penulis.Â
Namun kita harus paham bahwa skill itu dibangun dengan konsistensi. Orang yang hari ini telah menjadi expert, pasti sudah punya jam terbang yang tinggi. Artinya ia terus konsisten dan terus berlatih hingga mampu menjadi expert.Â
Namun bagaimana agar kita bisa membangun konsistensi menulis? Berikut sedikit tips yang mungkin bisa kalian pakai sekaligus menjadi pengingat untuk diri saya sendiri.Â
1. Temukan hal yang jadi penguat atau pendorong mengapa kamu harus menulis.Â
Seringkali mereka yang tidak konsisten menulis tidak tahu atau malah bingung mengapa harus menulis. Atau bisa jadi faktor pendorongnya hilang.
So, carilah faktor terkuat yang bisa menbuat kita konsisten dalam kondisi apapun. Apa itu? Keyakinan. Ya, keyakinan bahwa dengan menulis kita akan mendapat apa yang kelak kita harapkan.Â
2. Bingung mencari ide?Â
Sebenarnya ada banyak ide tulisan yang bisa kita tuang dalam sebuah tulisan. Namun terkadang membuat banyaknya ide justru membuat kita bingung apa yang ingin kita tulis. Ujungnya, jangankan menuangkan ide yang kita rangkai menjadi sebuah tulisan, memilih ide apa, membuat kita jadi enggan menulis karena tidak tahu apa yang mau dipilih.Â
Padahal ide bisa kita peroleh darimana saja. Nah buat yang masih bingung mencari ide. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar ide menulis terus mengalir dalam pikiran kita.
1. Membaca buku
Anekdot bahwa buku adalah jendela dunia bukanlah bualan belaka. Sejatinya buku bisa membawa kita pada sebuah dunia atau tempat yang belum pernah kita tuju. Bagi yang masih pemula, bacalah buku dengan berbagai genre. Dari situ kita akan tahu genre buku apa yang menjadi ketertarika kita.Â
Namun jika kita sudah memiliki minat, maka fokuslah pada hal tersebut. Di awal-awal mungkin kita akan merasa bosan, pun saat di tengah perjalanan bisa jadi kita melihat ada hal lain yang lebih menarik. Maka ingat! "seseorang tak akan mndapatkan dua ikan dalam satu pancingan." Sebab ujungnya justru tak akan ada satupun ikan yang kita dapat. Maka tentukan minat bacamu pada buku yang sudah menjadi pilihanmu!
2. Jalan-jalan
Merasa bosan atau penat itu manusiawi. Apalagi berkutat pada apa yang jadi rutinitas. Maka biasanya kita butuh sesuatu yang baru. Buku membawa kita pada luasnya dunia namun sejenak refreshing tentu akan membuat kita menjernihkan kejenuhan pikiran.Â
Tak ada salahnya mencari ide lewat jalan-jalan santai di pematang sawah atau sekedar makan di restoran atau cafe. Ide tak melulu dari apa yang kita baca tapi juga dari apa yang kita lihat dan kita rasa. Kamupun bisa sejenak menjadwalkan liburan ke suatu tempat. Agar "pandangan" kita jadi lebih luasÂ
3. Berbincang dengan teman
Manusia adalah makhluk sosial. Tak selamanya ia terus merasa bahwa dirinya mampu melakukan semua hal sendirian. Maka tak ada salahnya mencari ide lewat obrolan ringan bersama teman, kerabat atau pasangan. Gali banyak hal dari apa yang kita obrolkan dengan mereka. Sebab bisa jadi dari obrolan ringan kita justru akan lebih banyak menemukan ide. Â sesuatu yang baru terkadang banyak kita temukan pada pikiran-pikiran orang lain yang dituang dalam obrolan.
3. Cari  atau bangun komunitasÂ
Lingkungan itu menjadi faktor penentu juga ya. Maka tak ada salahnya kita bergabung dengan komunitas yang bisa membuat kita terus terbakar untuk konsisten menulis. Syukur-syukur bisa bangun komunitas sendiri. Tentunya bisa membawa manfaat nggak cuma untuk diri sendiri tapi juga orang lain.Â
Sebagai seorang muslim saya meyakini bahwa manusia yang paling baik adalah dia yang paling banyak memberi manfaat untuk orang lain.Â
So, dengan menulis setidaknya saya berharap bisa membawa manfaat bagi orang lain lewat rangkaian kata.Â
Selamat menulis.