Mohon tunggu...
Dwiki Li
Dwiki Li Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi badminton dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Medan

Napak Tilas KKN Mangga Dua: Berbagi di Tengah Pandemi

27 Agustus 2021   23:36 Diperbarui: 28 Agustus 2021   01:09 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                 

Masa-masa KKN (Kuliah Kerja Nyata) menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Momen yang tidak akan pernah ada habisnya dari semangat membara membangun negeri hingga kisah cinta lokasi yang timbul karena sering bersama. Bukan sebuah basa-basi ketika mahasiswa diturunkan ke desa. Tentunya, mahasiswa telah dibekali oleh sejumlah program mulia yang dapat membantu masyarakat. Misalnya, beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan dedikasi seorang Kasim yang melakukan KKN selama 15 tahun. Ini fakta, sebuah inspiratif yang perlu dicontoh dari keikhlasan dan kecintaan seorang mahasiswa terhadap negerinya. Sebab, esensi dari mahasiswa bukanlah gelar sarjana yang diperoleh tetapi sebarapa besar manfaatmu bagi masyarakat.

Mahasiswa kaum intelektual, bung! dan intelektual tidak cukup membuktikan kamu benar-benar orang yang hebat. Orang hebat tidak pernah membanggakan dirinya pribadi. Orang hebat akan dibesarkan oleh orang-orang yang merasakan kehadiran dan kebermaatanmu. 

KKN adalah salah satu ajang membuktikan bahwa seorang mahasiswa bukanlah pribadi kutu buku semata. Apalagi di masa pandemi Covid-19. Mahasiswa menjadi harapan bagi bangsa untuk bebas dari masa paceklik yang dirasakan selama kurang lebih 2 tahun.  Mahasiswa agent of change yang membawa perubahan bagi masyarakat. Melalui program KKN tahun 2021, mahasiswa Universitas Negeri Medan terdiri dari  Dwiki Li, Rodiah Pratiwi, Naifatun irbah, Eka Putri Mahara, Amira arazilla T, Mahdalena Sardi, Gusma Indrawan berupaya membuktikan hal itu semua dengan program-program yang dapat membantu masyarakat Desa Mangga Dua.

tangkapan layar
tangkapan layar

                                                                                     

Desa Mangga Dua merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Berdasarkan histori dari cerita para petuah, nama Mangga Dua berasal dari pohon mangga yang tumbuh di perbatasan antara Desa Mangga Dua dengan Desa Nagur. Desa yang memiliki luas 612,31 Ha Km dipenuhi dengan segala potensi desa yang dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat setempat.

Dalam sosiologi pedesaan, desa mangga dua termasuk kedalam desa melingkar yang dikelilingi oleh persawahan. Kondisi ini membuat mayoritas penduduk merupakan petani. Melimpahnya hasil padi sebagai produksi utama pertanian membuat banyak sekam yang terbuang. Sekam biasanya dibakar dan tidak dimanfaatkan. Sekam biasanya hanya digunakan untuk menimbun genangan air dan terbuang begitu saja di halaman rumah warga. Sesunguhnya, apabila sekam padi tersebut dimanfaatkan dapat menjadi lahan ekonomi baru bagi masyarakat di Mangga Dua. 

Napak Tilas KKN Mangga Dua: Berbagi di Tengah Pandemi
Napak Tilas KKN Mangga Dua: Berbagi di Tengah Pandemi
                                                                                          

Briket Sekam padi menjadi ide yang disampaikan oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Medan Tahun 2021 kepada Kepala Desa Mangga Dua, bapak Budi Santoso, S.Pd. Selain bahan bakunya yang melimpah ruah, cara pembuatannya  dinilai cukup sederhana. Briket sekam padi dapat menjadi bahan bakar batubara dan bahan bakar untuk memasak.  

Napak Tilas KKN Mangga Dua: Berbagi di Tengah Pandemi
Napak Tilas KKN Mangga Dua: Berbagi di Tengah Pandemi
Napak Tilas KKN Mangga Dua: Berbagi di Tengah Pandemi
Napak Tilas KKN Mangga Dua: Berbagi di Tengah Pandemi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun