Mohon tunggu...
dwi intann
dwi intann Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya adalah mana akuntansi 2025 mempunyai hobi di bidang kuliner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mataf Universitas Aisyah Yogyakarta 2025

17 September 2025   17:37 Diperbarui: 17 September 2025   17:37 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk pemateri yang pertama dari Prof Dr.mufdlillah S.Pd,S.SiT,M.Sc

Latar Belakang
Menjawab tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatisme politik.

Perlunya landasan teologis-ideologis umat Islam, khususnya Muhammadiyah dalam bernegara.

Indonesia berdiri atas kesepakatan nasional: Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.Menegaskan bahwa Indonesia adalah rumah bersama untuk hidup, bekerja, dan beribadah, bukan darul harb atau darul kufr.

Tujuan Utama :

1. Meneguhkan komitmen kebangsaan: menjaga Indonesia sebagai amanah Allah.
2. Membuktikan peran umat Islam dalam pembangunan bangsa.
3. Menguatkan nilai keislaman & kebangsaan: Islam rahmatan lil'alamin dalam konteks NKRI.
4. Mencegah perpecahan bangsa dengan memperkokoh persatuan dalam keberagaman.

Cita-cita Muhammadiyah :
Mewujudkan Indonesia sebagai "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur": negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah.

Prinsip Darul Ahdi wa Syahadah :
1. Menghormati kesepakatan nasional.

2. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

3. Kesaksian iman & amal shalih.

4. Membangun peradaban utama.

Harapan & Implementasi :

Warga Muhammadiyah & umat Islam: memberi teladan, beramal nyata dalam pendidikan, kesehatan, sosial, politik, dan ekonomi.

Negara Indonesia: menjadi rumah damai, adil, makmur.

Generasi muda: melanjutkan perjuangan dengan semangat Islam berkemajuan.

Terwujudnya masyarakat utama (khaira ummah) yang menebar rahmat dan manfaat bagi sesama.
Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah

Banyak tokoh Muhammadiyah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, seperti KH. Ahmad Dahlan & Nyai Ahmad Dahlan.

Membuktikan peran besar Muhammadiyah dalam sejarah bangsa dan pembangunan Indonesia.

inti dari materi yang di sampaikan adalah :
Muhammadiyah berkomitmen menjaga NKRI berdasarkan Pancasila & UUD 1945 dengan prinsip Islam berkemajuan. Tujuannya memperkuat persatuan bangsa, berkontribusi nyata dalam pembangunan, serta mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang damai, adil, makmur, dan berada dalam ridha allah.

selanjutnya pemateri yang ke dua yaitu dari Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K.Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda DIY
Dengan membawa kan materi berjudul " *Kehidupan Berbangsa, Bernegara, Pembinaan Kesadaran Bela Negara"*

*Peran Strategis Mahasiswa daam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth*

Menjawab tantangan disinformasi dan memperkuat ketahanan bangsa melalui generasi penerus yang cerdas dan berintegritas.
Informasi hoaks dan disinformasi menyebar dengan cegat di era digital, memicu perpecahan sosial dan menurunkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia.

39%Mahasiswa terpapar paham radikal menurut penelitian Lemhannas RI 2024

Tantangan utama: bagaimana mahasiswa menyaring informasi dan menjaga integritas bangsa di tengah arus informasi yang tidak jelas kebenarannya

*Mahasiswa: Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa*

Agent of Change-

Penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan pembangunan bangsa

Iron Stock

Cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik Kekuatan Moral Penjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan integritas bangsa Kontrol Sosial Pengawas jalannya pemerintahan dan pembangunan demokratis
Bela negara bukan hanya soal militer, tetapi sikap aktif: belajar dengan rajin, taat hukum, melestarikan budaya, dan menolak segala bentuk radikalisme yang mengancam persatuan.

*Strategi Mahasiswa dalam Bela Negara di Era Post-Truth*
Literasi Digital

Saring sebelum sharing, tanggapi hoaks dengan fakta, dan gunakan teknologi untuk menyebarkan narasi positif tentang Indonesia.

Verifikasi sumber informasi

Gunaimil platform fact-checking

Edukasi media sosial yang bertanggung jawab

Pendidikan Kewarganegaraan

Memperkuat pendidikan kewarganegaraan dan bela negara di kampus sebagai fondasi moral dan patriotisme yang kokoh.

Diskusi nilai-nilal Pancasila

Workshop bela negara Seminar wawasan kebangsaan Kegiatan Sosial Budaya

Aktif dalam keglatan sosial dan budaya yang mempererat persatuan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang mendalam.
- Festival budaya daerah
- Bakti sosial masyarakat
- Pelestarian tradisi lokal

Pemateri yang ke tiga yaitu dari bapak Amika Wardana, S.Sos.,MA.Ph.D
 
Yang memberikan materi dengan judul "sistem pendidikan tinggi"

Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno: Akademi Plato, Nalanda, Madrasah Islam.

Universitas abad pertengahan (Bologna, Paris, Oxford): pusat teologi, hukum, filsafat.

Fungsi awal: menjaga kebenaran, mendidik profesional (hukum, medis, birokrasi).

Perguruan Tinggi Modern
Renaisans & Pencerahan: humanisme, rasionalitas, sains.

Model Humboldt (abad ke-19): kesatuan riset & pengajaran, kebebasan akademik.

Perguruan tinggi jadi instrumen negara-bangsa & modernisasi.

Demokratisasi akses: pendidikan jadi hak warga negara.

Marketisasi: pendidikan sebagai investasi modal manusia.

21st Century Skills: berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah

Muhammadiyah mendirikan perguruan tinggi pertama pada tahun 1955 (Universitas Muhammadiyah Jakarta), sebagai kelanjutan komitmen pendidikan sejak berdiri tahun 1912.Jaringan Luas terdapat lebih dari 163 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA), menjadikannya jaringan PTS terbesar di Indonesia

Karakteristik Utama :
- Mengintegrasikan Islam Berkemajuan dengan ilmu pengetahuan.
Menjunjung kemandirian, filantropi, dan inovasi sosial.

Orientasi Masa Depan Menjadi kampus berdampak:
- unggul dalam mutu akademik, riset, digitalisasi, serta melahirkan lulusan profesional berkarakter Islami dan berkomitmen pada kemanusiaan.

Menjadi Mahasiswa
- Menguasai Ilmu dan Keterampilan - Mendalami bidang studi yang

- dipilih sekaligus mengasah keterampilan berpikir, komunikasi, dan teknologi.

- Mengembangkan Diri - Membentuk karakter, kemandirian, dan kedewasaan dalam menghadapi tantangan hidup.
- Berpikir Kritis dan Kreatif - Belajar menganalisis masalah, menemukan solusi, serta berinovasi.
Akademik :
- Kuliah
- Praktikum
- Praktek Lapangan
- Tugas Individu
- Tugas Kelompok
- Pengembangan Diri
- UKM (Seni, Olahraga,
- Minat/Bakat)
- Bahasa Asing
Non-Akademik :
- Rumah/Kost
- kenyang + Makan-Minumsehat
- Transportasi
- Pulsa-data
- Keluarga - Kerabat - Teman
- Mudik
- Nongkrong
- Healing?

enggembangkan diri
Mengembangkan profes ragam organisasi: BEM, UKM, himpunan profesi (ISMKI, HIMMI), organisasi berbasis minat-bakat (olahraga, seni, riset).
Peran kegiatan: membangun kepemimpinan, jaringan, dan soft skills.
Penalaran & penelitian: PKM, lomba ilmiah, konferensi mahasiswa kesehatan.
Peluang lain? Beasiswa, magang, part-time.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun