Aku menemukan sebaris puisi di kolong Jiwa
Dalam gelapnya nurani dan tidak satupun api semangat menyala
Lorong yang dipenuhi duri duri dari kerikil kebencian
Dan suara - suara menggema dari ujaran kebencian yang tersisa
Menemukan sebaris puisi bagaikan menemukan air kehidupan
sebab kolong itu sudah penuh dengan iblis yang siap menerkam
dan siap mencuci jiwa menjadi sosok pembenci
semakin hari banyak lorong tersembunyi di sejumlah jiwa
apalagi mereka yang bergerak dan memuja kekuasaan
semakin pekat karena tidak ada ruang untuk kontemplasi
Semua penuh hitungan, kalkulasi yang semakin njelimet dari otak yang semakin penuh dengan ambisi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!