Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Percakapan Burung tentang Arti Kebebasan

7 Januari 2021   16:23 Diperbarui: 7 Januari 2021   16:27 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
portaljember.pikiran-rakyat.com

Membuat cerita fabel itu menurut saya butuh imajinasi, butuh khayalan tingkat tinggi agar bisa membuat cerita menarik.  Saya akan mencoba membuat cerita menurut karangan saya sendiri tentang percakapan dua burung lovebird satu sebutkan Biru satu lagi Hijau , begini ceritanya: Ada dua burung lovebird yang sedang bercakap - cakap di kandang. Mereka berbincang tentang kemungkinan mereka hidup di luar kandang. Bebas terbang, tidak terkurung dalam ruangan yang sempit.

Seluas- luasnya hanyalah kandang yang terbuah dari kasa kawat dan diberi rumah - rumahan di dalamnya. Love bird biru tengah berpikir keras bagaimana ia bisa keluar dari kandang dan terbang bebas dari satu pohon ke pohon lain. Lovebird satunya yang berwarna hijau, memilih tetap di kandang, toh pemiliknya amat telaten merawat dan melatih untuk menghasilkan suara yang bagus.

"Aku tidak bakat bernyanyi Biru, tapi aku pengin suara yang bagus seperti suaramu."

"Percuma punya suara bagus kalau hanya di kandang saja, lebih baik suara biasa saja tapi bebas terbang di luar. Menclok dari pohon ke pohon, dari rumah ke rumah."

"Tapi sayang jika bakatmu tidak dimanfaatkan Biru, kamu bisa juara dalam lomba berkicau dan harganya menjadi mahal. Kamu bisa kaya raya."

"Oh, kaya.Benar yang kaya siapa hayo. Suaraku merdu dan juara tapi tetap saja meskipun kandangnya emas ruang gerak tetap terbatas."

"Iya, sih... tapi aku lebih senang hidup di kandang, di luar malah menakutkan."

"Kok bisa?"

"Kamu tahu makhluk bernama manusia?"

"Ya tuan atau boss kita khan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun