Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Masa Pandemi, Seharusnya Guru Panen Ide Menulis

23 November 2020   15:49 Diperbarui: 7 Desember 2020   17:16 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Memulai menulis?

Bagaimana sih sebenarnya memulai menulis itu? tanya guru yang pengin sekali menulis. Waduh jika sebagai sesama guru harus menjawab bagaimana ya. 

Soalnya tidak ada teori khusus yang akan memacu hasrat menulis kecuali yang datang dari sendiri. Kesadaran diri sendiri akan lebih efektif jika hanya terlalu sering mengikuti kursus, workshop tapi aksinya nol. Tidak usah buang-buang uang jika akhirnya tidak sempat menulis, karena alasan sibuk membuat administrasi.

Lalu apa jawabnya jika ada guru bertanya bagaimana memulai menulis itu? maaf akan saya jawab dengan salam hormat dulu: Hallo bu Guru dan pak Guru, sebetulnya malu mengajari dan menjawab pertanyaan Bapak dan ibu guru. Tapi saya bisa menjawab memulai menulis itu ya mulai saja menulis. Tidak perlu peduli apakah akan menghasilkan tulisan bagus atau tidak. Yang penting banyak sekali ide yang bisa dipungut dari kehidupan keseharian. 

Coba ketika anda ke pasar, banyak cerita yang bisa diserap. Ada banyak aktifitas yang bisa menjadi cerita. Misalnya Mbah Ponirah tiba - tiba saja terjatuh. 

Wajahnya lebam karena jatuh ke lantai dengan posisi tengkurap, gigi satu - satunya yang masih menghias belakang bibirnya copot. Berarti nenek itu benar- benar ompong sekarang. Mengapa bisa jatuh ternyata kain jariknya yang melingkar dari pinggang ke perut kejepit. Dudukan bambu di belakang lapaknya.

Untungnya (sudah tanggal masih bilang untung) nenek hanya kehilangan giginya dan gara - gara kehilangan gigi membuat ia menunda perjalanan umroh ke Arab. Dan dari sedikit temuan cerita itu makin berkobarlah cerita- cerita lain yang menarik menghabiskan waktu untuk menunggu giliran umroh. 

Jagad tampaknya akan semakin menyempit dan ketika pandemi menjadi ancaman menakutkan aktifitas dirumah harus dibuat menarik. Nah salah satunya adalah dengan menulis? Nah lho kok jadi menulis sih. Coba saja resep ini kalau pengin menulis yang menulis saja.

Terbiasa Bahasa Tutur, Sekali Waktu Pindahkan ke Bahasa Tulis

Menulis itu seperti memindahkan bahasa tutur ke bahasa tulis. Jika orang senang ngobrol atau biasa melakukan pekerjaan dengan ceramah, coba saja pindahkan bahasa orang ngobrol ke bahasa tulis. Saya pikir guru pastilah orang yang pandai berorasi, pandai mengungkapkan pikiran ke siswanya. Tidak susah bagi guru sebetulnya untuk memindahkan narasi dari bahasa tutur ke bahasa tulis.

Jadi pasti erat kaitannya antara aktifitas guru dengan kegiatan menulis. Kalau guru beralasan tidak ada waktu bagi kegiatan menulis itu hanya masalah niat saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun