Jasica Kristin M, seorang mahasiswi asal Banten, adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa kesederhanaan bukanlah penghalang untuk meraih segudang prestasi. Gadis berusia 21 tahun ini saat ini menempuh pendidikan di Institut Pariwisata Trisakti dengan fokus pada bidang perhotelan dan pariwisata. Dengan latar belakang sederhana, ia berhasil menunjukkan bahwa kerja keras, dedikasi, dan semangat belajar dapat mengantarkan seseorang pada pencapaian luar biasa.
Sejak di bangku sekolah, Jasica telah menunjukkan ketertarikan pada dunia pariwisata. Hobinya menulis tourism journaling dan membuat konten kreatif mendorongnya untuk terus mengasah keterampilan. Tidak heran jika perjalanan pendidikannya diwarnai dengan prestasi membanggakan, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Salah satu pencapaian besarnya adalah menjadi fully-funded Liaison Officer dalam ajang International Youth Exchange Singapore-Malaysia pada Agustus 2025.
Selain itu, Jasica juga tercatat sebagai peraih Juara 2 Cerdas Cermat Pariwisata tingkat provinsi, Juara 1 Kompetisi Fotografi UNIOTRI, hingga meraih medali perak dan perunggu pada ajang English Kompetisi Sains Nasional POSI. Deretan prestasi ini tidak hanya mencerminkan kemampuannya secara akademik, tetapi juga menggambarkan semangatnya untuk terus berkembang dan berkompetisi.
Muhamad Rifqi Triyadi : Dari Semangat Remaja Hadirkan Perubahan Nyata, Yuk Kepoin!Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Pelukis Belanda Vincent Van Gogh Baca Selengkapnya
Bagi Jasica, prestasi bukan sekadar piala atau medali. Ia memaknai prestasi sebagai bukti dari proses panjang yang dijalani dengan integritas dan ketekunan. Menurutnya, prestasi adalah wujud kualitas perjalanan, bukan hanya tujuan akhir. Sementara itu, dedikasi adalah komitmen tulus untuk memberikan manfaat bagi sesama. Filosofi inilah yang menjadi landasan dalam setiap langkahnya.
Kesederhanaan hidup yang membentuk dirinya sejak kecil justru menjadi alasan kuat untuk selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Dunia pariwisata dan perhotelan memberinya ruang untuk mengaktualisasikan nilai pelayanan, interaksi dengan berbagai karakter, dan tanggung jawab sosial. Dengan cara itu, Jasica membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi masyarakat.
Dalam kesehariannya, Jasica berusaha menyeimbangkan peran sebagai mahasiswa, aktivis kemahasiswaan, hingga duta di berbagai ajang nasional. Ia belajar mengelola waktu, menyusun perencanaan, dan tetap fleksibel menghadapi perubahan. Keterlibatannya dalam berbagai program duta dan kegiatan sosial membentuknya menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang dalam life skills, kepemimpinan, serta komunikasi.