Gunung Rinjani, yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan berbagai fakta unik yang membuatnya semakin istimewa. Rinjani merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Global Geopark Network pada tahun 2018, mengukuhkan statusnya sebagai kawasan dengan nilai geologi dan ekologi yang tinggi.Â
Salah satu daya tarik utama Gunung Rinjani adalah Danau Segara Anak, sebuah danau kawah yang terbentuk akibat letusan gunung berapi ratusan tahun lalu. Danau ini memiliki air berwarna biru kehijauan dan dikelilingi oleh tebing-tebing curam, menciptakan pemandangan yang memesona. Uniknya, masyarakat setempat percaya bahwa danau ini memiliki kekuatan spiritual, sehingga sering digunakan sebagai tempat ritual dan meditasi. Selain itu, di sekitar danau terdapat sumber air panas alami yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.Â
Gunung Rinjani juga dikenal dengan fenomena "embun upas", yaitu embun beku yang muncul di puncak gunung pada musim kemarau. Fenomena ini terjadi karena suhu di puncak Rinjani bisa mencapai minus 5 derajat Celsius, membuat embun membeku seperti salju. Meskipun Indonesia adalah negara tropis, keberadaan embun upas di Rinjani menjadi bukti keunikan iklim mikro di kawasan tersebut. Banyak pendaki yang sengaja datang pada musim kemarau untuk menyaksikan fenomena langka ini.Â
Selain keindahan alamnya, Gunung Rinjani juga memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Kawasan ini merupakan habitat bagi berbagai spesies endemik, seperti burung pergam hijau (Treron griseicauda) dan lutung ekor panjang (Trachypithecus auratus). Tumbuhan langka seperti edelweis (Anaphalis javanica) juga dapat ditemui di sepanjang jalur pendakian. Keberagaman ekosistem ini menjadikan Rinjani sebagai laboratorium alam yang penting bagi penelitian biodiversitas.Â
Gunung Rinjani memiliki peran penting dalam budaya masyarakat Sasak, suku asli Lombok. Bagi mereka, Rinjani dianggap sebagai gunung suci yang menjadi tempat bersemayamnya roh leluhur. Setiap tahun, masyarakat adat melakukan upacara "Mulang Pekelem" dengan melemparkan sesaji ke Danau Segara Anak sebagai bentuk penghormatan kepada alam. Ritual ini menjadi bagian dari kearifan lokal yang masih dilestarikan hingga saat ini.Â
Dari segi geologi, Gunung Rinjani merupakan gunung berapi yang masih aktif dan memiliki sejarah erupsi yang panjang. Letusan terbesar tercatat terjadi pada tahun 1257, yang dampaknya bahkan memengaruhi iklim global. Saat ini, aktivitas vulkanik Rinjani terus dipantau oleh Badan Geologi untuk mengantisipasi potensi bahaya. Meskipun demikian, statusnya sebagai gunung aktif justru menambah daya tarik bagi para peneliti dan wisatawan.Â
Keajaiban Istigfar : Dari Hati Tenang Hingga Rezeki Tak Terduga!, Baca Selengkapnya
Jalur pendakian Gunung Rinjani terkenal menantang, tetapi menyuguhkan pemandangan spektakuler. Terdapat beberapa rute pendakian, seperti Senaru, Sembalun, dan Torean, masing-masing dengan tingkat kesulitan dan keunikan tersendiri. Rute Sembalun dikenal sebagai jalur terpanjang namun landai, sementara Senaru menawarkan trek yang lebih curam dengan pemandangan hutan tropis yang lebat. Pendakian ke Rinjani membutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang, tetapi imbalannya adalah pengalaman tak terlupakan.Â