Dengan ketekunan yang luar biasa, Ia mulai mencatat ide-ide dan pemikirannya baik di atas kertas maupun melalui rekaman suara di ponselnya. Proses ini berlangsung selama Ia menjalani rawat jalan untuk perawatan bedah ortopedi dan saraf. Dengan keyakinannya bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuknya, Lina terus melangkah maju meskipun dengan segala keterbatasan yang ada.
Dengan izin Allah, tulisan-tulisan Lina terkumpul dan akhirnya diterbitkan menjadi buku berjudul "Karena setiap Langkah adalah Juang". Buku ini tidak hanya menjadi karya pertamanya yang diterbitkan tetapi juga simbol dari ketahanan dan semangat juangnya. Meskipun dalam kondisi terbatas, Lina tetap aktif mengisi berbagai acara seminar, termasuk seminar internasional yang dihadiri oleh ribuan peserta dari tiga negara.
Kondisi pandemi memberikan kesempatan bagi Lina untuk melanjutkan studi pascasarjana. Meskipun telah menggunakan kruk, Ia berhasil menyelesaikan tesisnya dan meraih gelar wisuda. Namun, perjalanan hidupnya kembali diuji ketika gempa Cianjur menghancurkan rumahnya. Dalam situasi sulit ini, Lina tetap bersyukur dan percaya bahwa segala sesuatu adalah kehendak Allah.
Setelah wisuda, Lina mendapatkan kesempatan untuk melakukan umrah sebagai pembimbing umrah bersama keluarganya. Pengalaman spiritual ini menjadi hadiah dari Allah di tengah kesedihan dan tantangan yang Ia hadapi.
Dalam dua tahun terakhir, Lina menjalani perjalanan spiritual dengan sering pergi ke Mekkah dan Madinah sebagai pembimbing umroh dan pencipta konten untuk jemaah. Perjalanan ini bukan hanya memperkuat iman tetapi juga memperluas wawasan dan jaringan sosialnya.
Baru-baru ini, Lina mendapatkan amanah baru sebagai staff tenaga ahli di Kementerian Agama Republik Indonesia. Dengan tetap fokus pada pengembangan program-program yang mendukung masyarakat dalam bidang agama dan pendidikan kini Ia harus berhenti sejenak sebagai dosen, Lina tetap melanjutkan kegiatan menulis dan berkontribusi dalam acara-acara yang sesuai dengan passion-nya.
Dalam perjalanan hidupnya, Lina Fatinah meyakini "Bahwa kita adalah umat Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam yang sebaik-baiknya, salah satu cara untuk menjadi hamba yang baik adalah dengan memaksimalkan waktu yang ada hanya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dengan mengeksplorasikan setiap amanah baik itu ilmu,passion dan berbagai kemampuan, dengan sebaiknya sebaiknya hingga berdampak pada kebermanfaatan dan kebaikan ", pesanya. Hal ini menjadi motivasi utama bagi Lina dalam menjalani hidupnya, terutama setelah mengalami kecelakaan yang mengubah banyak hal.
Dengan semangat ini, Lina Fatinah berharap agar setiap orang dapat menyadari dan menghargai apa yang telah Allah amanahkan kepada kita. Lina mengajak setiap individu untuk berani mengambil langkah-langkah nyata dalam mengembangkan diri, baik melalui pendidikan, pengembangan keterampilan, maupun kontribusi sosial. Dengan cara ini, kita dapat berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan kita.
Reporter : Husnik Maro'aina
Penyunting : Nafifah Duwi Aprilia