Mohon tunggu...
Duta putra
Duta putra Mohon Tunggu... mahasiswa

Nama saya Muhammad Duta Putra Pertiwi.Saya sedang melakakukan perihal yang penting tetapi saya belum sangat memahami hal tersebut.Dan saya ingin mengetahuinya agar saya bisa berkembang lebih baik lagi.Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyalah Gunaan Asset

21 Mei 2025   17:18 Diperbarui: 21 Mei 2025   17:18 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun kerugiannya per kasus cenderung kecil dibandingkan dengan kecurangan laporan keuangan atau suap, akumulasi dari kasus penyalahgunaan aset bisa sangat besar. Terutama bila dilakukan secara sistematis dan berulang oleh karyawan yang tidak terdeteksi.

Teori Mendey (Segitiga Kecurangan)

Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Donald R. Cressey dan terdiri dari tiga elemen utama yang memungkinkan seseorang melakukan kecurangan:

1. Tekanan (Pressure)

Tekanan merupakan faktor pendorong dari dalam atau luar individu untuk melakukan kecurangan. Tekanan bisa bersifat finansial (utang, gaya hidup, kebutuhan mendesak), emosional (konflik keluarga, ketidakpuasan kerja), atau tekanan dari atasan untuk mencapai target tidak realistis.

Contoh nyata: Seorang staf keuangan di sebuah LSM menghadapi tekanan finansial karena orang tuanya sakit keras. Ia pun mulai mengambil uang kas secara diam-diam dengan niat untuk mengembalikannya nanti, namun berlanjut menjadi kebiasaan karena tekanan tidak kunjung selesai.

2. Kesempatan (Opportunity)

Kesempatan muncul ketika sistem pengawasan atau pengendalian internal organisasi lemah. Karyawan yang tahu celah sistem ini bisa memanfaatkan kesempatan untuk melakukan kecurangan tanpa takut terdeteksi.

Faktor yang meningkatkan kesempatan antara lain:

  • Tidak adanya pemisahan tugas (segregation of duties).

  • Minimnya audit internal.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun