Hal tersebut terlihat ketika kemacetan yang terjadi di sekitar bentrokan. Banyak para peserta aksi yang mayoritas dari mahasiswa tetap menunjukan sikap humanisnya.
Meskipun sedang berada di situasi benterokan, para mahasiswa tetap membantu masyarakat yang mengalami dampak akibat kerusuhan tersebut.
Banyak hal-hal simple yang dilakukan oleh para peserta aksi, namun bermanfaat bagi warga. Seperti yang terlihat oleh penulis, peserta aksi membantu mengurai kemacetan yang berada di dekat kantor media ternama.
Meskipun, gas air mata terus ditembakan ke arah peserta aksi, peserta aksi tetap mengurai kemacetan tersebut.
"Dua, dua (mobil) masuknya, ambil tengah bang," perintah salah satu perserta aksi yang membantu mengurai kemacetan.
Tak hanya itu, teman-teman yang lainnya juga berjalan kearah mobil-mobil untuk memerintahkan segera menutup jendela mobilnya.
"Bang maaf jendelannya tolong ditutup yah, gas air mata soalnya," ujar peserta aksi yang lain.
Bahkan, ada pula yang memberikan pasta gigi kepada para pengguna kendaraan roda dua yang terkena dampak gas air mata.
Selain itu, aksi heroik juga terlihat ketika sebuah ambulance yang sedang membawa pasien. Meskipun mengalami kesulitan dalam mengurai kemacetan, para peserta aksi tetap berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut, agar ambulance dapat berjalan.
"Bang mepet kiri kanan ada ambulance," ujar salah satu peserta aksi.
Memang membutuhkan waktu cukup lama agar ambulance tersebut dapat melewati lokasi bentrokan. Namun, berkat kerja sama antara peserta aksi, ambulance tersebut mampu lolos dari kemacetan.