Assalamu 'alaikum siang ini saya akan membagikan sedikit cerita saya tentang wejangan yang diberikan oleh sosok yang mungkin seluruh Indonesia telah mengenal sosok beliau. Beliau adalah seorang seniman sejati yang memegang teguh dalam mempertahankan budaya - buadaya Indonesia khususnya Budaya Jawa dimana beliau dilahirkan. Sujiwo Tejo. Segala profesi pernah beliau geluti, dari mulai menjadi wartawan Kompas selama 8 tahun, penulis, pelukis, sutradara, pemusik dan dalang wayang.
Beliau saat ini berusia lebih dari 50 tahun yang saat ini menjadi President Djancukers, beliau mengisi seminar dengan tema "Meneropong Budaya Pendidikan Di Indonesia". Dalam seminar tersebut beliau memperkenalkan kembali tembang Sugih Tanpo Bondo yang dalam Bahasa Jawa memiliki arti Kaya Tanpa Harta. Karangan sang kakak dari Ibu Kartini yaitu Sasrokartono.
"sugih tanpa bondo
digdoyo tanpo aji
trima mawih pasrah
sepi pamrih lebih ajrih"
Sugih tanpa Bondo memiliki makna merasa kaya tanpa harta. Dimana kita tetap merasa kaya tanpa memiliki harta yang berlimpah.
Digdoyo tanpa ajiberartikan bahwa dengan hati dan pikiran baik, secara tidak langsung membentuk perilaku yang baik pula terhadap jiwa manusia.
Pada bait ketiga dan keempat adalah trima mawih pasrah sepi pamrih lebih ajrihbahwa ikhlas dengan apa yang sudah kamu miliki dan tidak perlu takut jika kamu tidak berniat jahat.
Dalam hal ini Beliau menyampaikan tak perlu susah jika kita kesusahan atau menghadapi cobaan bahwa Allah akan tetap bersama kita membantu segala kesulitan - kesulitan yang akan datang.
"Langgeng tanpa susah