Mohon tunggu...
Durrotul Muna
Durrotul Muna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Durrotul Muna

"Yang tetap dari dunia adalah perubahan" Maka buatlah perubahan yang semakin baik agar tidak merugi di kemudian hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pembelajaran Guru Matematika dalam Pembelajaran Probabilitas di Masa Pembelajaran Daring

25 November 2021   11:42 Diperbarui: 25 November 2021   11:54 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dampak negatif ini disebabkan kurangnya persiapan terhadap pelaksanaan pembelajaran daring. Sarana dan prasarana harus dipersiapkan dengan matang dan butuh dilakukan pemerataan. Konsep daring dalam pelaksanaannya membawa dampak dan kendala yang signifikan baik bagi peserta didik maupun guru sebagai tenaga pendidik. Disamping dampak negatif tersebut, ada juga dampak positif dari pembelajaran daring.

Dampak positif ini dapat memotivasi melalui masa-masa sulit untuk terus mencapai tujuan pendidikan Indonesia yang lebih maju. Berkembangnya pendidikan dibidang teknologi Pemerintah telah memberlakukan sistem pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau disebut dengan pembelajaran online. Hal ini mempercepat trasnformasi pendidkan dan meleknya teknologi untuk institusi pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua. Munculnya kreativitas memunculkan kreativitas baru dan menghadirkan proses pembelajaran yang afektif dan efisien sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Banya muncul aplikasi pemeblajaran online Akibat pandemi covid-19, akses transformasi teknologi pendidikan memunculkan berbagai platfrom pembelajaran online yang mendukung proses pembelajaran. Aplikasi pembelajaran online dikembangkan dengan menyediakan fitur-fitur yang memudahkan pembelajaran online. Seperti Zoom Meeting, Google Meet, Google Claasroom, dan lainnya.

Meningkatkan kemandirian siswa dalam mencari informasi baru mengenai pembelajaran. mengajarkan sebagian siswa disiplin waktu. mengasah pola pikir siswa untuk mengembangkan dirinya. Menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi pada siswa. Dalam situasi ini guru harus memiliki strategi agar proses pembelajaran daring dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Terutama dalam pelajaran matematika yang terdapat penerapan dan rumus-rumus yang digunakan dalam matematika. Pendidikan dan pembelajaran dalam kondisi apapun tetap harus dilakukan sebagai upaya untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan segala potensi yang dimilikinya. Salah satunya adalah pembelajaran matematika, karena pembelajaran ini selain penting juga dapat membantu peserta didik dalam menguasai kegiatan berhitung yang secara aplikasi mudah diterapkan disetiap kondisi ruang dan waktu. Salah satu siswi SMA Agus Salim Semarang kelas 11 mengatakan bahwa pelajaran matematika menyenangkan, menantang, dan dapat mengasah otak untuk memecahkan masalah di setiap materi. Namun tak sedikit siswa yang tidak menyukai pelajaran ini dengan berbagai alasan. Pelajaran matematika terkesan menakutkan karena identik dengan hitungan yang sulit, rumus-rumus yang harus dihafalkan, simbol-simbol yang memusingkan, dan masih banyak lagi. Sering kali hal-hal tersebut menjadikan pelajaran matematika sebagai pelajaran yang tidak banyak peminatnya.

Kondisi tersebut membuat guru matematika menghadapi sejumlah tantangan dalam melaksanakan pembelajaran. Strategi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru pengajar dalam memecahkan berbagai masalah pembelajaran pada mata pelajaran matematika. Strategi guru yang dapat dilakukan agar siswa aktif dalam pelajaran matematika : Memotifasi peserta didik untuk belajar matematika dengan mengontekstualisasikan ulang, dengan memberikan situasi yang sesuai dan dapat kerjakan supaya lebih dipahami, sama menyenangkan dan sesuai.

Guru juga dapat mengunakan pendekatan dan model pembelajaran yang lebih bervariatif agar peserta didik tidak merasa bosan Guru harus berkreatif dan berinovasi dalam proses pembelajaran, agar peserta didik menjadi tertarik untuk mengembangkan kemampuan dalam diri peserta didik. peranan guru dalam pembelajaran matematika sangatlah penting berkenaan dengan metode yang digunakan dalam mengajar siswa. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa salah satunya bergantung pada gurunya.

Rendahnya belajar siswa dalam pembelajaran matematika disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah faktor guru yang kurang bisa menciptakan iklim belajar yang menyenangkan bagi siswa. Seorang guru pada pembelajaran matematika dituntut untuk bisa menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, dan juga menyenangkan bagi siswa. Matematika adalah ilmu logika yang dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu materi yang sangat erat dengan kehidupan sehari adalah materi peluang, yaitu bagaimana suatu kondisi diprediksi menghasilkan suatu hal dan dampaknya pada masa akan datang. Misalnya, dalam memilih telur yang berkualitas baik dengan busuk pada satu kotak, jika kita kurang mengetahui dalam membedakan antara telur busuk dan tidak busuk maka kita dapat menggunakan konsep peluang dalam pengambilan telur tersebut. Pastinya perhitungan matematika dengan menggunakan peluang sering digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan. Peluang semata-mata adalah suatu cara untuk menyatakan kesempatan terjadinya suatu peristiwa. Peluang sama dengan 0 berarti peristiwa tidak bisa terjadi sedangkan peluang sama dengan 1 berarti peristiwa tersebut pasti terjadi. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, secara sengaja atau tidak manusia juga melakukan percobaan. Misalnya seorang nenek sedang menunggu kelahiran cucunya tanpa sadar melakukan percobaan. Nenek tersebut melakukan suatu pengamatan, cucunya akan lahir laki-laki atau perempuan. Pertanyaan tersebut belum diketahui jawabannya, namun nenek tersebut memperkirakan kemungkinan cucunya akan lahir laki-laki atau tidak mungkin lahir laki-laki dan mungkin akan lahir perempuan atau tidak mungkin lahir perempuan. Pada bab peluang terdapat berbagai materi yaitu kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi, ekspansi binominal, ruang sampel, peluang, frekuensi harapan, komplemen, dan kejadian majemuk.

Ruang sampel adalah himpunan semua hasil atau kejadian yang mungkin terjadi dan dilambangkan S. Contohnya suatu percobaan mengambil satu buah kartu dari enam buah kartu yang diberi nomer 1 sampai 6. Ruang sampenya adalah S= (1,2,3,4,5,6) Peluang suatu kejadian adalah pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang merupakan kejadian A. maka peluang kejadian A ditulis P(A) ditentukan dengan rumus = n(A) : n(S) contohnya : pada percobaan pelemparan dadu, tentukan peluang percobaan kejadian muncul bilangan genap! Jawab : S = {1,2,3,4,5,6} maka n(S) = 6, misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka A = {2,4,6} dan n(A) = 3 Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu.

Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur diambil dari n unsur berbeda. Banyak permutasi siklis dari n unsur berbeda adalah (n-1)! Apabila ada kejadian atau percobaan yang terjadi lebih dari satu kali, sehingga menghasilkan kejadian baru maka kejadian baru itu disebut dengan kejadian majemuk.

Kejadian majemuk merupakan gabungan dari dua atau lebih kejadian. Peluang kejadian majemuk ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu kejadian yang saling lepas, kejadian yang saling bebas, atau kejadian yang bersyarat. Jika dua kejadian tidak dapat terjadi secara bersamaan maka dua kejadian tersebut dikatakan sebagai kejadian yang saling lepas. Dua kejadian yang saling lepas tidak memiliki titik sampel yang sama atau dengan kata lain A ᴖ B = ø. Jika dua kejadian, misalkan kejadian A dan B saling lepas maka peluang kejadian A atau B dapat ditentukan dengan rumus berikut : P (A ᴗ B) = P (A) + P (B). Sedangkan, jika dua kejadian tidak saling lepas, maka peluang kejadian A atau B dapat ditentukan dengan rumus : P (A ᴗ B) = P (A) + P (B) – P (A ᴖ B) Misalkan kejadian A dan kejadian B saling bebas, maka ini berarti apa yang terjadi pada kejadian A tidak akan berpengaruh terhadap kejadian B, begitupun sebaliknya. Dengan kata lain, kedua kejadian tersebut tidak bergantung satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun