Saya berdialog dengan seorang pengusaha Tionghoa yang kaya luar biasa. Dia cerita kelebihan mereka ketika berusaha, yakni saat belum sukses bertahun-tahun mereka makan sehari hari hanya sayur bening sama tempe tahu.Â
Sungguh dia melakukan hal itu, karena dia investasikan sebagian uangnya untuk bisnis yang lebih besar. Jadi jika kita ingin benar-benar berbisnis, maka penghasilan bulanan bukan menjadi tolok ukur.
Seorang pengusaha akan berpikir lebih jangka panjang. Pengusaha itu bekerja tidak untuk uang. Terus buat apa mereka bekerja? Berbeda dengan pedagang atau pekerja yang bekerja untuk medapatkan uang. Mindset orang kaya tidak bekerja untuk uang, tapi untuk membangun aset atau investasi,
Perubahan emosional yang harus kita miliki adalah dalam bidang usaha atau investasi akan mengalami istilah high gain dan high risk. Jika mau untungnya gede ya risikonya besar. Berarti harus bekerja secara bersungguh-sungguh. Hasil yang besar maka Risikonya juga luar biasa. Diperlukan nyali yang besar .
Kata pemimpi dengan pemimpin, bedanya cuma satu huruf yakni huruf "N "dibelakang. Â Jika anda mau jadi pemimpin mau leader sukses perhatikan huruf N ini. Ada lima n yang harus anda siapkan, yakni :
- Niat yang tulus.
- Nilai Moral yang tinggi
- Nalar yang mempuni
- Network yang luas
- Nyali yang kuat
Pertama, Niat yang tulus. .Dalam berbisnis niatkan untuk memberi atau bermanfaat bagi orang lain.
Kedua, Nilai Moral yang tinggi, Di bisniskita mempunyai cita-cita yang tinggi untuk menjadi orang  sukses. Jangan kotori langkah-langkah kita yang baik ini dengan melakukan kecurangan.Â
Percayalah, perbuatan negatif  menunjukkan kita tidak pantas menjadi orang kaya. Dalam sebuah hadist Rasulullah Saw bersabda, "Tidaklah Allah meninggalkan dua orang yang berserikat, hingga salah satu diantaranya berkhianat." Maka kita mengisi misi kesuksesan kita  dengan tidak melakukan khianat.
Ketiga adalah nalar yang mempuni. Nalar yang mempuni dibangun dari knowledge dan ilmu. Berarti kita adalah orang-orang yang haus ilmu. Maka kita harus selalu hadir dalam pelatihan. Walaupun kita sudah pernah mendengar materi yang sama, pasti ada hal yang lain yang perlu bermanfaat.
Keempat, network yang luas. Pemimpin mempunyai network yang luas.Â
Kelima adalah nyali. Pengusaha adalah risk taker, berani untuk menanggung risiko. Sedangkan pedagang atau pegawai adalah safety player, mencari aman. Sehingga seorang pengusaha adalah orang-orang yang tidak takut gagal. Jika anda mau tidak pernah gagal, gampang, tidak usah melakukan apa-apa. Filosofi dari seorang pengusaha adalah tidak pernah takut kegagalan.