Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Markesot Menggugat#3) Driver Ojek Online Sebuah Keterpaksaan

3 Juli 2018   07:17 Diperbarui: 3 Juli 2018   08:18 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Markesot kaget membaca postingan, seorang Youtuber Indonesia yang memperoleh pendapatan setahun Rp 1,2 miliar. Mata Markesot melotot terkagum-kagum, Jantungnya berdegup kencang, mau copot, tapi nggak jadi hehehe. 

 "Mbul, hebat nih orang, cuma jadi youtuber saja bisa dapat 1,3 miliar setahun...hmmm aku ada ide, lu jadi asisten gue ya Mbul?"

"Asisten? selama ini kan sudah pak?"

"Gini maksudku, kamu bantu aku bikin video, kamu yang shooting lalu edit nanti upload di youtube, kalau aku sukses lu kecipratan"

"Kalau enggak?" tanya Jambul

"Ya kecipratan juga ... gak yakin amat sama aku,"

"Siap bos, bercanda.. yang penting yakin hehehe..ngomong-ngomong video apa bos "

"Ntar aku pikir duluk.." ujar Markesot

"Yah si Bos, belum ad aide, bikin saja yang aneh aneh bos?" jawab Jambul.

"Misalnya? " tanya Markesot

"Tapi ada syarat dan kenetuannya Bos, ?"

"Apa itu?"

"Minta Cash bon dulu Bos...." sahut Jambul.

 "Oh iya ya gaji lu, belum, ya?, pakai ini aja dulu kalau belanja.."

"E money? Saya kan jarang masuk tol, naiknya motor"

"Ya masih ada saldo 1 juta, ini nggak cuma buat tol bisa buat bayar listrik, beli pulsa belanja ke minimarket bisa, di rumah makan juga bisa asal ada logo e money nya.."

"Kan saya makannya di warteg, "

"Yah ngutang dulu, lagi nggak ada cash.."

Markesot meminta lagi kartu e moneynya.

***

 Jambul diajak Markesot keluar rumah, mereka akan melakukan syuting perdana edisi Markesot jadi youtuber. Mereka berboncengan motor ke  sebuah taman kota.

"Hari ini aku mau bikin serial pertama dari edisi Markesot Berkelit ..sudah siap Mbul."

"Kenapa berkelit bos? Emang lagi debat?"

"Bagusnya apa?"

Jambul diam sejenak.

"Ntar liat apa yang mau diomoingin si bos dulu"

Markesot siap-siap action.  

"Ya oke, kamera, lighting... action..." teriak Jambul mirip kayak shooting beneran, padahal pakai Hape.

"Pagik Gaes, nama saya Markesot profesi saya penulis buku, tapi buku saya nggak laku, kalau buku saya laku saya laku,  saya tidak berdiri di sini, saya sudah keliling Indonesia kayak Raditya Dika, jadi bintang tamu di acara teve diundang kemana-mana, kalender banyak yang di stabilo, main film tapi masalahnya buku saya belum ada yang best seller ..."

"Cut !" ujar Jambul

Markesot berhenti sejenak. Heran.

"Bos situ curhat ya ?"

***

 Panjul belanja di warung Sarinem saat Marsekot dan Jambul sedang shooting.

"Lu ajak dong suami gue jadi ojek onlen, lagi sepi tuh kerjaan,"

"Udah gue ajak, tapi katanya ntar-ntar, dia masih yakin bukunya bisa best seller dan kaya raya, apalagi dia kan sarjana , kerja kayak gini mana mau?"

"Ah ntar jugak mau... eh Njul, eh sehari narik dapat berapa?

"Ga tentu Bu, dulu awal-awal sih gedhe sekarang saingan sudah banyak, dulu saingannya ojek pangkalan sekarang saingannya sesama ojek onlen"

Panjul mengambil pisang goreg dan menguyahnya.

"Ya berapa?"

"Kalau rajin keluar dari subuh pulang magrib, dapat sih Rp 150 ribu bersih sudah dipotong bensin, makan sama aplikasi..."

Sarinem ngambil kalulator, menghitung .

"Ngapain pakai kalkulator, kalau sebulan kalikan saja 30 hari dapat 4,5 juta tapi kan nggak mungkin tiap hari kerja kan, gempor badan..."

"Noh tagihan rokok dan gorengan lu, bayar sekarang....."

Panjul melhat kalkulator Rp 76,000 , dia pun membayar tagihannya

***

 Di rumah, malam hari diam-diam Markesot googling mencari syarat-syarat menjadi tukang ojek online. Markesot meski seorang idealis, namun ia tetap realistis. Uangnya makin menipis, ia tak bisa membiarkan istrinya uring-uringan setiap hari. Apalagi gaji Jambul belum dibayar. Untung si jambul masih single kalau sudah double pasti urusan tambah panjang, Untung juga si jambul orangnya nrimo kalau bawel mungkjn sudah kabur. Tanpa sepengetahuan yang lain, Markesot menyiapkan copy persyaratan jadi sopir ojol.

"Pakai surat keterangan kelakuan baik segala ke polisi, kayak jaman Orde Baru saja" Markesot bergumam.

Esoknya tanpa diketahui istrinya, Jambul maupun Panjul, Markesot melamar ojek onlen langsung datang membawa surat lamatan lengkap. Dia pun mendapatkan jaket dan helm serta Hp aplikasi.

***

 Jambul di rumah sedang mengedit video Markesot, dirapikan agar bagus sebelum diposting, Sarinem datang.

"Bapak kemana? "

"Kurang tahu Bu, tadi pamitnya ke perpustakaan ngurus ISBN .."

"ISBN apa itu?"

"Nomor registrasi buku bu"

"Kok nggak pernah cerita sekarang bapak buka biro jasa..."

Sarinem lalu kembali ke lantai bawah. Setahu Sarinem Markesot biasanya ke klien, toko buku dan perpustakaan, kalau nggak ke situ ya di rumah saja ngetik atau main sosial media.

**

Setelah diterima jadi driver ojek onlen, esoknya Markesot langsung narik, tapi dia tidak mangkal di sekitar rumahnya, ia memilih beroperasi di daerah Jakarta yang jarakya sekitar 10 Km dari rumahnya supaya tidak dikenal orang. Sebagai seorang sarjana dan mantan asisten manajer ia gengsi kalau ketahuan tetangganya jadi sopir ojek onlen.

Pengalaman pertama , ia mendapat order dari penumpang seorang pemuda. Namun Markesot tidak tahu jalan, meski pakai GPS ia kerap kali nyasar, akhirnya pemumpangnya tidak sabar, sang penumpang lalu yang membawa kendaraan di depan. Malamnya Markesot pulang selepas Magrib, supaya tidak ketahuan ngojek dia menitipkan helm dan jaket pada temannya tukang tambal ban yang bernama Messi.

Sampai di rumah, istrinya nanya darimana saja. Markesot bilang mengurus ISBN sambil menyerahkan uang hasil ISBN sebesar Rp 150 ribu. Tapi istrinya heran karena  uangnya recehan .

"Tadi ada pengamen.... ngajak tukeran," ucap Markesot berkelit.

*** 

Paginya Jambul sudah sampai, Markesot membuat skrip komedi, disodorkan pada Jambul , lalu Jambul pun memvideokan Markesot yang sedang stand up comedy.

 Penulis

Assalamualaikum

 Saya dulu kuliah di jurusan yang nggak Move On, yakni sejarah. Ketika semua orang membicarakan masa depan saya membicarakan masa lalu. Jadi kalau saya mau cerita jaman dahulu, orang selalu bilang sudahlah yang sudah ya sudah jangan diingat-ingat terus.

Meski jurusan sejarah saya tidak mau bekerja sesuai dengan jurusan Kebanyakan lulusannya bekerja di tempat paling sepi di dunia setelah kuburan Yakni perpustakaan dan museum. Di perpustakaan itu kejam sekali, sudah pengunjungnya sepi dilarang ngomong lagi. Kalau museum lebih parah lagi, selain sepi suasananya dibuat gelap dan menyeramkan, akhirnya museum sekarang digunakan untuk shootng film horror.

Saya dulu pernah jadi wartawan, Saya memilih jadi wartawan, ....karena tidak ada pilihan, Sebelum bekerja saya dites leh Redaktur, Jika ada kecelakaan di jalan apa yang anda lakukan? Saya menolong korban pak....jawab saya, Wah kalau menolong korban, kamu cocoknya kerja di Badan SAR Nasional. Harusnya kamu meliput kejadian, dan wawancara di TKP kata redaktur.  "Ohya pak, saya akan wawancarai korban pak". Ngapain kamu wawancara korban , wong korbannya sudah mati, kata redaktur.

Tapi saya tetap lulus, karena nggak ada yang ngelamar

Lalu Saya  bekerja di sebuah majalah berita mingguan . Tapi tahun kedua gaji mulai telat  Lalu menjadi majalah Derita mingguan Tahun ketiga masih berdarah-darah   Akhirnya terbitnya berkala, kala-kala terbit...... kala-kala enggak.

Bekerja jadi wartawan itu banyak suka dukanya  Sukanya kalau gajian nggak telat .....dukanya kalau gajian telat Maka supaya nggak telat saya tiap bulan bawa gaji dari rumah

Selain jadi wartawan saya nyambi bikin buku, Menulis buku untuk klien itu ada suka dukanya.... Sukanya kalau sedikit direvisi Dukanya kalau sedikit-sedikit direvisi.

Makanya pertama kali ketemu klien saya ceritakan suka dukanya

Saya membuka jasa Penulisan ... Tapi ada  yang protes karena saya bukan nulis tapi ngetik di Komputer Katanya itu bukan jasa penulisan .....tapi pengetikan

Ini yang bikin saya bangkrut.... Saya menulis sehalaman dibayar 150 ribu, begitu saya ubah jadi jasa pengetikan sehalaman Cuma dibayar lima ribu.

 

Setelah syuting, Jambul pun mengedit video tersebut dan meng uploadnya ke youtube.

"Mbul, aku ke perpusnas dulu, ngurus ISBN ...."

"Kok nggak sekalian kemarin Bos..."

"Baru tadi pagi orangnya ngorder.."

"Berarti gaji saya sudah ada bos.."

"ISBN cuma 250ribu, ini buat pegangan dulu "

Markesot menyodorkan selembar uang seratus ribu. Jambul menerimanya,  

Setelah itu Markesot kembali narik ojek online, kali ini ia mendapatkan order seorang laki-laki yang badanya gemuk dan bawaannya banyak, Markesot naik di depan orang itu mebonceg, dari belakang seolah ada pemuda gemuk naik motor tanpa memegang stang.

**

 Di sebuah rumah mewah, komplek orang kaya, Sumanto masih menyimpan rasa kesal pada Markesot. Dia menyampaikan unek-uneknya pada istrinya, Menik di ruang tamu.

"Emang dia siapa nolak orderan saya, dia nggak tahu siapa saya.." ujar Sumanto.

"Kan memang belum kenalan Pak..." ujar istrinya.

"Saya nggak suka, dia bilang ada nabi namanya Sumanto, itu kan menyepelekan"

"Ya cari orang lain saja pak, penulis kan banyak..."

"Soalnya aku sudah cari belum ketemu yang cocok, "

"Ya sudah sabar saja, nggak usah buru-buru.."

"Keburu lupa semua bu, ..." Sumanto masuk ke dalam kamar.

Anak semata wayangnya Dilan yang berusia 8 tahun meminta ibunya melihat atraksi seorang youtuber Korea yang melakukan adegan ekstrim. Menik kaget.
"Ma, ini mirip spiderman, memanjat tembok tinggi-tinggi, Dilan juga bisa Ma.."

"Itu berbahaya Dilan jangan ditonton kayak gitu.." ibunya lalu menarik tangannya mengajak Dilan makan.

****

 

 Dudun Parwanto

CEO Bianglala Publishing klik https://bianglalakreasimedia.blogspot.com/

Trainer Penulisan klik http://pelatihanpenulisan.blogspot.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun