Banyak orang memulai tahun baru dengan semangat tinggi untuk menurunkan berat badan. Salah satu langkah yang sering dipilih adalah menjalani diet ketat. Mungkin kamu juga pernah mencobanya: membatasi kalori secara ekstrem, menghindari karbohidrat sepenuhnya, atau hanya makan buah dalam sehari.
Awalnya terasa berhasil. Timbangan bergerak turun, celana terasa lebih longgar, dan pujian mulai berdatangan. Namun, beberapa minggu kemudian semangat itu memudar. Berat badan mulai naik lagi, dan pola makan lama kembali. Lalu muncul pertanyaan klasik: "Kenapa ya diet ketat susah banget dipertahankan?"
 Â
1. Tubuh Punya Mekanisme PertahananÂ
Saat kita memangkas kalori terlalu drastis, tubuh tidak tinggal diam. Otak menganggap kondisi itu sebagai ancaman kelaparan. Akibatnya, metabolisme melambat agar energi lebih hemat. Ini yang membuat penurunan berat badan melambat meski kita sudah menahan lapar.
Lebih parahnya lagi, tubuh mengirim sinyal lapar lebih kuat. Itulah sebabnya setelah diet ketat, kita sering mengalami "balas dendam makan" yang bikin berat badan kembali naik.
2. Terlalu Banyak Larangan Membuat StresÂ
Coba bayangkan kalau kamu dilarang makan gorengan, nasi putih, mie instan, cokelat, bahkan kopi manis. Hidup jadi terasa membosankan. Padahal makanan bukan sekadar sumber energi, tapi juga bagian dari budaya, kebersamaan, dan kenikmatanKetika diet terlalu penuh larangan, stres meningkat. Dan seperti yang kita tahu, stres justru sering memicu makan berlebihan.