Mahasiswa KKN-T UPI Kelompok 19 Melakukan Sosialisasi Pembuatan Teh Kombucha, Minuman Fermentasi

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan sebuah aksi global pembangunan berkelanjutan dalam segala aspek kehidupan yang memiliki 17 tujuan dengan target sebanyak 169 yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030. 

Salah satu implementasi dari SDGs Global yaitu SDGs desa yang merupakan role pembangunan berkelanjutan yang akan masuk dalam program prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2021.

Universitas Pendidikan Indonesia mulai mengimplementasikan program SDGs Desa melalui kegiatan KKN Tematik tahun 2022. Terdapat 19 program yang merujuk pada tujuan SDGs desa pada kegiatan KKN Tematik UPI tahun 2022 untuk kemudian dilakukan oleh mahasiswa yang terbagi dalam beberapa kelompok. 

Salah satu dari ke-19 program tersebut menjadi tema program kelompok 19 KKN UPI 2022 yaitu "Desa Infrastruktur dan Inovasi Sesuai Kebutuhan". Kelompok 19 KKN UPI 2022 beranggotakan 30 orang yang kemudian dibagi kembali ke dalam tiga kelompok kecil yang masing-masing beranggotakan 10 orang. Kelompok 19 KKN UPI 2022 menjalankan program kerja di kelurahan Isola tepatnya di RW 04 Negla Kota Bandung. 

Inovasi pembuatan teh kombucha menjadi salah satu program kerja dari kelompok 19. Mengkonsumsi teh menjadi salah satu kebiasaan orang Indonesia, termasuk warga RW 04. 

Teh kombucha merupakan salah satu alternatif mengkonsumsi teh dengan cara baru, minuman ini merupakan hasil fermentasi dari teh dan jamur kombucha/SCOBY (symbiotic culture of bacteria and yeast). 

Masih minimnya pengetahuan warga RW 04 Negla terhadap teh kombucha menjadikan kami anggota kelompok 19 ingin berbagi pengetahuan mengenai teh kombucha yang kaya akan manfaat. 

Kami berharap melalui program kerja ini warga RW 04 dapat melakukan inovasi pembuatan teh yang memiliki harga jual tinggi dan juga baik untuk kesehatan.

Sabtu (30/7) kelompok 19 mengadakan sosialisasi mengenai inovasi pembuatan teh kombucha kepada warga RW 04 yang diselenggarakan di kantor RW 04 Negla, Kelurahan Isola, Kota Bandung. 

Acara tersebut dihadiri oleh ketua RW dan perwakilan warga setiap RT yang berada di RW 04. Acara tersebut diawali dengan membaca doa bersama, sambutan-sambutan dari ketua RW, ketua kelompok 19, dan ketua pelaksana program kerja. 

Rangkaian acara berjalan dengan baik dimulai dari pembacaan doa, pemaparan materi mengenai teh kombucha, hingga melakukan demo bersama cara membuat teh kombucha. 

Warga terlihat antusias dengan acara tersebut. Kemudian, pada acara tersebut kami pun memberikan tester teh kombucha yang sudah kami buat sebelumnya karena fermentasi teh kombucha berlangsung selama 8-12 hari. 

Dokpri

"Rasa teh kombucha seger ya, seperti rasa fruit tea", kata Ibu Sri salah satu warga RW 04. Jika dideskripsikan memang rasa teh kombucha ini segar, manis dan asam, cocok untuk dikonsumsi di siang hari apalagi kalau ditambah es batu pasti rasanya akan semakin segar dan nikmat. Pembuatan teh kombucha pun terbilang mudah, alat yang digunakan antara lain adalah panci, kompor, toples kaca, sendok, lap serbet, saringan, dan botol. Bahan yang digunakan antara lain teh tubruk, gula pasir, air mineral, dan yang paling penting yaitu jamur kombucha (SCOBY). 

Cara membuatnya pun sama seperti membuat teh manis pada umumnya, yang membedakannya adalah adanya penambahan jamur kombucha (SCOBY) pada saat teh tersebut sudah didinginkan terlebih dahulu kemudian dilakukan fermentasi selama 8-12 hari. Penyimpanan teh kombucha pun sebaiknya dalam wadah kaca supaya kualitasnya lebih optimal. 

Teh kombucha memiliki segudang manfaat, diantaranya adalah detoksifikasi, membantu proses pencernaan, menangkal radikal bebas, menurunkan gula darah, menurunkan kolesterol, sebagai antibiotik, memperbaiki kerusakan pada hati, sebagai anti kanker, dan meningkatkan anti-inflammatory. 

Teh kombucha juga memiliki kandungan bakteri probiotik, yang merupakan bakteri baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.