Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah Fenomena Menyontek akan Abadi?

9 Januari 2023   22:42 Diperbarui: 13 Januari 2023   09:29 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ketiga, diskusi umum sebelum hari ujian, siswa dibangun kesadarannya untuk mendapatkan alasan  tepat untuk tidak menyontek di ujian nantinya.  

Kondisi keempat,  memberi ancaman hukuman yang relevan dengan test ( ujian). Kondisi kelima, memberikan ancaman hukuman yang tidak relevan sekalipun.

Temuan penelitian yang ada cenderung  menunjukkan bahwa perilaku menyontek tetap ada, atau belum dapat diatasi sepenuhnya. Lewat strategi pengondisian semacam itu hanya membuat peluang menyontek lebih kecil.  

Dalam hal ini, perilaku menyontek terkecil ada pada kondisi yang membuat  siswa merasa akan "tertangkap" atau ketahuan.

Penjelasan-penjelasan tersebut membuat pertanyaan muncul dalam benak, "apakah fenomena menyontek ini akan abadi? Khususnya dalam dunia pendidikan kita?"  Artinya, kecurangan ini sulit ditiadakan 100 %, jika kesadaran tentang kejujuran telah kalah dengan ketakutan akan gagal sejak siswa masih kecil.

Fenomena tersebut mirip dengan peribahasa" besar pasak dari pada tiang". Besar angan-angan keberhasilan berbanding terbalik dengan kemampuan, maka kecurangan menjadi solusi atas nama keberhasilan.

Marendra Agung J.W. 8-9 Januari 2023

Sumber literatur penelitian: Review of Educational Research Fall 1977, Vol. J7, No. J, Pp. 623-632. School Cheating Behavior. Ann Bushway William R. Nash, Texas A&M University. ( https://www.jstor.org/stable/1170002)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun