Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aksi Joni Belu dan Sihir Viral

28 Agustus 2018   20:41 Diperbarui: 28 Agustus 2018   21:10 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.georgefrenchband.com

Kita tentunya masih ingat benar nama "Johny Belu" yang baru baru ini ngetop karena aksinya memanjat tiang bendera menyelamatkan pengibaran bendera saat upacara peringatan ulang tahun kemerdekaan di kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menjadi viral.

Rekaman video aksinya dengan cepat menyebar secara luas dan membuat haru para penonton yang akhirnya turut menyebarkan video tersebut melalui media sosial dan semakin menjadi viral. Bahkan akhirnya si Johny Belu sendiri bisa bertemu orang nomor satu dinegeri ini karena cepatnya berita itu sampai di istana negara.

Aksi Johny memang terjadi dalam momen yang tepat dan video yang diambil dari jarak agak jauh itupun bisa mengabadikan aksinya dalam momen yang lebih mengena, dengan background orang yang sedang mengikuti upacara "tujuh-belasan".

facebook.com/
facebook.com/
Namun ternyata aksi Johny dari Belu bukan satu satunya aksi penyelamatan pengibaran bendera saat upacara " tujuh belasan".

Dari catatan di media sosial, setidaknya ada dua aksi serupa dan terjadi di daerah lain di Indonesia. Aksi tersebut juga dilakukan oleh anak anak seusia Johny yang piawai memanjat tiang bendera dan menyelamatkan jalannya upacara.

Dalam kedua video yang tayang di media sosial setelah aksi Johny viral dan menghebohkan negeri ini sesaat, juga ada keinginan yang sama, supaya anak anak itu juga ikut dihargai sama dengan Johny dari Belu.

Hal ini wajar saja, karena rejeki yang diterima oleh Johny memang luar biasa, bahkan masa depan pendidikannya pun menjadi cerah karena banyak yang rela menanggungnya. Tentu ini menjadi iming-iming bagi "Johny-Johny" yang lain.

Lalu pertanyaannya adalah kenapa aksi Johny menjadi viral sedangkan aksi teman Johny yang lain tenggelam, meski sempat dicoba viralkan di media sosial mengikuti viralnya Johny.

Barangkali hal ini terkait erat dengan momen pengunggahan video di media masa yang tepat, persis sesaat ketika semua orang sedang larut dalam perayaan ulang tahun RI.

Kecepatan tayang di media sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap penyebaran konten media tersebut. Ini memang kehebatan zaman-now, kehebatan sihir-viral. Keterlambatan sedikit saja sudah mengurangi pengaruh kekuatan sihir-viral itu sendiri yang memang bersifat sesaat, amat pendek momen yang dimilikinya.

Sebab setelah aksi Johny dari Belu, bentuk viral media sosial lainnya sudah akan bermunculan mendesak dan menggeser popularitas Johny kepinggir dan pelan pelan terlupakan orang. Sihir-viral akan segera menampilkan aksi panggungnya yang lain, sedangkan aksi panggung serupa sudah kehilangan pamornya, alias kurang diminati publik media sosial. Johny memang beruntung, karena pengunggah videonya tepat dalam mengambil momen dan cepat mengunggahnya.

Jadi sebenarnya Johny juga harus berterimakasih kepada pengunggahnya. Sebab, terlambat tayang akan mengurangi kekuatan sihir-viral medsos.

Saat ini Johny sudah kembali ke kampungnya di Belu, mungkin masih menjadi sorotan di lingkungan kota kabupaten dan kampungnya, dengan popularitas yang semakin pudar dan mengembalikan Johny sebagaimana sebelumnya, bermain dan bersekolah seperti sedia kala.

Hanya bedanya, kini keluarga Johny sudah bisa memajang foto mereka bersama orang orang besar di negeri ini dan Johny punya masa depan sekolah yang cerah.

Sedangkan publik telah mengalihkan pandangannya dengan segera kepada aksi dan momen penting lainnya, seperti video kreasi pembukaan acara Asian Games yang menampilkan laga presiden Jokowi bak Tom Cruise dalam laga film Mission Impossible. Dan itupun tidak lama karena pandangan masyarakat sudah beralih pada berita tentang bencana gempabumi di Lombok yang meluluh-lantakkan pulau ini dalam sekejap.

Tarikan perhatian masyarakat pun mulai terpecah antara tayangan bencana dan serunya laga Asian Games. Semua berlalu, berseliweran dengan cepat di media media yang bisa dinikmati secara mudah dan cepat oleh masyarakat.

Memang dunia teknologi informasi luar biasa mempengaruhi kehidupan zaman-now. Siapa diantara kita yang tidak tahu berita yang sedang viral pasti akan segera dianggap jadul dan kurang update alias ketinggalan jaman. Ketika orang membagi tayangan berita tertentu diruang media sosial, rupanya orang lain telah mengetahuinya lebih dulu.

Sepertinya, pemahaman "speed is power" dalam penyebaran informasi sudah kehilangan "power" nya, sebab ternyata semua orang memiliki akses yang sama di segala media informasi di zaman ini. Hilang satu tumbuh seribu. Ungkapan itu memiliki makna yang tepat untuk menggambarkan kekuatan sihir-viral di zaman now, zaman teknologi informasi.

Besok apalagi yang akan menjadi berita viral, mari kita tunggu....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun