Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Persoalan Seperti Tanpa Solusi untuk Manchester United

15 September 2025   08:00 Diperbarui: 15 September 2025   15:06 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Phil Foden mencetak gol pertama untuk Manchester City ke gawang MU. (Foto: Oli Scarff/AFP via Kompas.com)

MU tak begitu berdaya di kandang Man City. Alih-alih mau menunjukkan tajinya sebagai rival berat, malahan Man City tampil lebih superior. Performa Man City pun seperti mengamini kata-kata Guardiola dalam jumpa pers sebelum pertemuan kedua tim terjadi.

Pelatih asal Spanyol itu mengakui bahwa MU mempunyai sejarah yang hebat. Sejarah yang diciptakan MU pada era tahun 90-an harus diakui. Namun, Guardiola menilai jika dalam satu dekade terakhir, Man City tampil lebih superior. Itu berarti Man City lebih hebat daripada MU.

Ucapan Guardiola itu terbukti. MU yang berupaya untuk melakukan pembenahan di era kepelatihan Ruben Amorim gagal tampil pada level terbaik. Dua pemain baru Benjamin Sesko dan Bryan Mbeumo gagal bersinar. Sayangnya, Matheus Cunha menderita cedera dan itu menjadi salah satu masalah MU.

Persoalannya ketika persoalan cedera itu tak dibarengi dengan kedalaman skuad. Amorim harus menarik A. Diallo sebagai penyerang sayap. Padahal, Diallo dalam laga-laga sebelumnya lebih bermain sebagai gelandang tengah sekaligus bisa turun sebagai bek dalam formasi empat gelandang dan tiga bek.

Terlihat bahwa kedalaman skuad MU tampak bermasalah. Amorim kehilangan opsi dalam menutup lubang dari posisi yang ditinggalkan oleh pemain yang cedera.

Kekalahan dari Man City seperti membahasakan persoalan MU yang belum menemukan solusi yang tepat sasar. Pergantian pelatih mulai dari yang dikenal sudah "makan garam" atau pelatih senior hingga pelatih muda berprospek cerah sudah dilakukan MU.

Di balik pergantian itu, MU juga tak ragu untuk masuk bursa transfer pemain untuk mendapatkan pemain yang dibutuhkan. Namun, para pemain yang dibeli tersebut malah gagal menunjukkan tajinya di MU dan beberapa di antaranya sudah pergi tanpa memenangkan trofi Liga Inggris.

Menariknya, pemain yang "dibuang" MU malah bersinar di klub lain. Contoh terakhir adalah R. Hojlund yang dipaksa keluar untuk hengkang dari Old Trafford langsung mencetak gol dalam debutnya bersama Napoli di Liga Italia.

Belum lagi, Andre Onana yang tampil gemilang di Liga Turki dengan Trabzonspor. Tercatat saat Trabzonspor bermain kontra Fenerbache, Onana melakukan 8 penyelamatan penting. Performa itu tak terjadi sewaktu berseragam MU

Oleh sebab itu, ada persoalan di MU yang belum terpecahkan. Barangkali langkah untuk menyudahi persoalan tersebut tak sekadar ganti pelatih dan ubah komposisi skuad, tetapi juga melihat secara keseluruhan sistem kerja tim.

Misalnya saja Man City. Performa Man City saat ini tak terjadi begitu saja, tetapi lewat langkah radikal dalam mengubah sistem kerja tim, mulai dari akademi hingga pelatih. Jadinya, Man City bisa tampil seimbang lantaran sistem kerja tim yang sudah terjadi lebih dari satu dekada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun