Akibatnya, mereka kerap saling menuding kalau ada kesalahan dan saling mengatur ketika mendapatkan tugas lantaran keterikatan pada phone.
Sejauh ini sejak aturan penggunaan phone diterapkan, mereka terlihat fokus pada pekerjaan mereka masing-masing. Ketika tak ada pekerjaan, mereka saling berbagi cerita. Situasi itu tak begitu tampak saat phone menjadi bagian rutinitas mereka.
Oleh sebab itu, aturan untuk mengontrol penggunaan phone pada anak menjadi hal yang perlu dilakukan. Tujuannya agar anak tak menjadi bergantung pada phone dan agar anak tak menjadi pribadi yang asosial.
Lebih jauh, kontrol orang tua juga terjadi saat mengecek isi phone anak. Pengecekan phone pada anak dibutuhkan agar orangtua tahu apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh anak. Untuk itu, orangtua perlu menggarisbawahi bahwa kosa kata "privasi" tak berlaku bagi orangtua dalam mengecek phone anak yang masih berada di bangku sekolah. Paling tidak, hingga bangku SMA.
Sangat penting mengecek phone anak. Harus diakui bahwa banyak hal yang dilakukan anak lewat phone, termasuk hal-hal yang berada di luar jangkauan orangtua. Untuk itu, orangtua perlu melek dalam penggunaan phone agar bisa tahu bagaimana mengecek phone anak.
Jangan sampai orangtua terkejut dengan kejadian tertentu yang menimpa anak. Situasi barangkali bisa berbeda kalau orangtua rutin mengecek phone anak dan tahu bagaimana menyikapi hal tersebut.
Beberapa hari lalu saya berhadapan dengan siswa SMP yang menghamili pacarnya. Di balik kejadian itu, pacar orangtunya tak mengetahui dan menyadari kalau anak mereka berelasi dengan siswa SMP tersebut. Mereka baru tahu saat anak mereka sudah hamil dan siswa SMP tersebut adalah pacarnya.
Bagaimana mereka berelasi? Lebih banyak lewat phone. Mereka bisa melakukan pertemuan tanpa sepengetahuan orangtua karena waktu dan tempat diatur lewat phone. Bahkan mereka bisa mensiasati pertemuan tanpa penglihatan orang lain lewat komunikasi yang terjadi di dalam phone.
Untuk itu, orangtua mempunyai hak untuk mengecek phone anak. Hemat saya, tak masalah jika ditemukan pada phone anak lagi menjalin hubungan tertentu. Di sini, perlu membutuhkan tanggung jawab orangtua untuk mengingatkan tentang batas-batas yang tak boleh dilangkahi anak dari hubungan tersebut.
Selain itu, salah satu hal yang perlu diantisipasi orangtua adalah pada kebergantungan anak pada permainan (game). Jangan sampai anak terjebak pada permainan daring (online game).
Menjadi soal ketika gegara permainan judi daring, anak harus melakukan transaksi dengan sistem berutang lewat phone. Belum lagi masalah saat anak yang "mencuri" urang orangtua guna bermain secara online atau pun menyalahgunakan uang untuk kepentingan sekolah demi online game.