Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Crystal Palace Kejutkan Liverpool dan Status Favorit Tertantang

11 Agustus 2025   09:09 Diperbarui: 11 Agustus 2025   16:00 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Florian Wirtz dimainkan Arne Slot saar melawan Crystal Palace pada Community Shield. (Foto: Glyn Kirk/AFP via Kompas.com)

Namun, keunggulan Crystal Palace tak bertahan lama. Jeremie Frimpong yang berstatuskan bek kanan Liverpool menggantikan peran Trent Alexander-Arnold yang pergi ke Real Madrid mampu mencetak gol untuk mengungguli Cystal. Skor pun menjadi 2-1 hingga babak pertama berakhir.

Pada babak kedua, Liverpool tetap menaikkan intensitasnya dalam melakukan serangan ke pertahanan Crystal. Akan tetapi, berbekal permainan serangan balik, Crystal Palace mampu mencuri satu gol sehingga skor kedua tim menjadi 2-2 pada menit ke-77.

Pergantian pemain sepertinya mengubah gaya permainan Liverpool. Ekitike yang mencetak gol pertama ditarik keluar guna memberikan tempat kepada Alexis Mac Allister. Enam menit setelah pergantian itu terjadilah gol dari Crystal Palace. 

Pergantian pemain tak mengubah permainan Liverpool. Liverpool terlihat kehilangan cara untuk menembus kesolidan Crystal Palace.

Ditambah lagi, Mohamed Salah yang menjadi top skorer dan asis Liverpool musim lalu tampil di bawah standar terbaik. Pemain asal Mesir tersebut itu hanya mencatatkan 1 tembakan ke gawang Crystal. Jumlah tembakan itu tentu saja menunjukkan bahwa Salah tampil di bawah standar terbaik.

Di balik kegagalan Liverpool mengawali musim 2025/26 dengan trofi, yang pasti para pemain baru memberikan secercah harapan. Tiga pemain baru langsung memberikan kontribusi dari 2 gol Liverpool.

Pastinya, para pemain baru itu masih membutuhkan waktu untuk berintegrasi dengan tim sekaligus iklim sepak bola Inggris. Terbukti bahwa Liverpool yang tampil cukup impresif selama pramusim terlihat kesulitan dalam menghadapi laga yang lebih kompetetif.

Artinya, warna Liga Inggris juga tak jauh berbeda dengan apa yang terjadi dengan laga Community Shield. Di sini, laga Community Shield menjadi tempat untuk menilai performa para pemain baru Liverpool, yang mana para pemain baru tersebut memberikan debut yang manis.

Di balik debut yang manis itu, kegagalan menjadi trofi pun berasa debut itu berakhir hampa. Itu bisa memberikan pesan bahwa persaingan di Liga Inggris tak bergantung pada jumlah pemain yang dibeli dan juga jumlah uang yang telah dikucurkan.

Itu akan ditentukan oleh aspek kompetetif untuk menerapkan strategi dengan baik sekaligus mentalitas kuat dalam menghadapi pelbagai situasi. Crystal Palace mengejutkan Liverpool.

Kejutan itu sebenarnya bukanlah wajah baru untuk konteks Liga Inggris. Itu bisa menjadi pemandangan yang lumrah terjadi, di mana Liverpool tak serta merta dibaptis sebagai favorit untuk menjadi juara pada musim depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun