Pendek kata, Mbappe jadi pergi ke Madrid dan meninggalkan PSG di awal musim lalu. Tentu saja, hal itu menjadi berkah bagi Madrid lantaran mendapatkan salah satu talenta terbaik saat ini dengan harga gratis.
Pada musim pertamanya dengan Madrid, Mbappe langsung tampil menjanjikan dengan top skorer di La Liga Spanyol. Walau gagal membantu Madrid dalam meraih trofi di level domestik dan Liga Champions, Mbappe tetap menjadi sorotan dari permainan Madrid.
Menariknya, kepergian Mbappe seperti menghadirkan dewi fortuna bagi PSG. Selain manjadi juara Liga Champions Eropa, PSG juga berhasil mengamankan dua trofi domestik. Dengan itu, untuk pertama kalinya PSG meraih treble mengikuti jejak klub seperti Barcelona dan Manchester United.
Di sini pertemuan antara kedua tim menjadi spesial karena faktor Mbappe. Itu akan menjadi laga pertama Mbappe berseragam El Real kontra mantan klubnya PSG.
Pelatih "Los Blancos" Xabi Alonso sudah memainkan Mbappe. Walau turun sebagai pemain pengganti, Mbappe langsung memberikan kesan kepada pelatih baru Madrid tersebut lewat satu sumbangan gol dalam kemenangan 3-2 kontra Borrusio Dortmund di babak perempat final Piala Dunia Antarklub.
Boleh jadi, itu membuka pintu bagi Xabi untuk memasukkan Mbappe sejak menit awal saat bermain kontra PSG di semifinal. Kalau itu terjadi, laga antara Madrid vs PSG berasa spesial dan menghadirkan sensasi tersendiri.
Lebih jauh, laga itu akan menjadi uji taktik. PSG tampil sebagai tim yang cukup solid pada musim 2024/25. Berkat polesan Enrique, PSG yang didominasi oleh para pemain berdarah muda tampil lebih kompak, harmonis dan efektif. Itu terbukti saat PSG menundukkan Bayern Munchen (2-0) dalam partai perempat final.
Dalam laga tersebut, PSG menunjukkan jati dirinya sebagia juara Eropa. Tak pelak, Muenchen yang juga secara tradisi kuat di tataran Eropa tak berdaya dengan permainan kolektif ala PSG. Selain mampu menjebol gawang Muenchen dua kali, PSG juga dikenal sebagai tim yang solid dalam mematahkan pertahanan lawan.
Hal itu menjadi ujian penting bagi Xabi. Kalau melihat secara keseluruhan kiprah Madrid di tangan Xabi, laga kontra PSG bisa menjadi ujian pertama melawan tim kuat yang lagi berada pada euforia sebagai juara Eropa musim ini. Di sini, Xabi harus menerapkan taktik yang tepat guna meredam kolektifitas permainan PSG.
Lini belakang Madrid masih menjadi isu. 2 gol dari Dortmund bisa menjadi alarm bagi Madrid. Apalagi bek muda yang baru baru direkrut pada bursa transfer musim ini, D. Huijsen mendapatkan kartu merah dan itu menjadi halangan baginya bermain di partai semifinal kontra PSG.Â
Harus diakui Huijsen menjadi salah satu pemain penting Madri selama Piala Dunia Antarklub. Keabsenannya bisa menjadi kehilangan terbesar dan peluang bagi PSG dalam meruntuhkan Madrid.