Paris Saint Germain (PSG) berhasil menjadi juara Liga Champions Eropa musim 2024/25. Keberhasilan itu tercapai setelah mengalahkan klub asal Italia, Inter Milan.Â
Tak tanggung-tanggung, dengan bermodalkan permainan kolektif, PSG meruntuhkan kesolidan Inter dan memasukkan 5 gol tanpa balas.
Lima gol itu seperti tak mencerminkan laga final. Bahkan, kemenangan 5-0 itu menjadi kemenangan terbesar dalam 70 tahun sejarah Liga Champions Eropa.Â
Meminjam kata-kata penjaga gawang PSG, Gianluigi Donnarumma selepas laga yang menyatakan bahwa laga tersebut seperti bukan final karena berjalan mudah bagi PSG.
Dalam laga kontra Inter tersebut, hanya Marquinhos pemain PSG yang berusia di atas 30-an tahun dalam skuad yang diturunkan Pelatih Luis Enrique. Tercatat skuad PSG berusia rata-rata 24.8 tahun. Untuk itu, Marquinhos terbilang pemain vetaran untuk konteks PSG. Sudah 12 tahun bersama klub yang bermarkas di ibu kota Perancis tersebut.
Tak berlebihan jika ban kapten menjadi hadiah yang pantas untuk Marquinhos. Pengalaman dan kesetiaannya bersama PSG yang jatuh bangun di Liga Champions dalam satu dekade terakhir menjadi alasan di balik kepercayaan pada pundak pemain asal Brasil tersebut.
Ya, Marquinhos terbilang salah satu pemain yang tersisa dari proyek "Galaticos" ala PSG. Semenjak PSG dimiliki oleh pengusaha Timur Tengah, PSG melakukan perombakan secara besar-besaran. Mulai dari perekrutan pelatih ternama hingga pembelian pemain top dengan mengucurkan harga tinggi.
Marquinhos termasuk salah satu pemain yang direkrut di awal-awal era kepemilikan PSG di tangan pengusaha Timur Tengah. Tak heran, Marquinhos mengenal dengan baik seluk beluk klub yang sukses meraih trebel pada musim ini.
Selepas laga, Marquinhos juga tak lupa mempersembahkan trofi Liga Champions pada pemain yang pernah berseragam PSG. Dia menyatakan bahwa trofi Liga Champions pantas untuk dipersembahkan kepada para pemain yang pernah bermain bersama PSG.
"Ini adalah campuran antara sukacita dan segala emosi yang kami sudah alami bersama. Saya menderita dan bertumbuh dengan tim ini. Saya pikir bahwa semua pemain yang sudah pernah di sini dan tak berhasil, panutan saya Thiago Silva, Lucas, Zlatan Ibrahimovic, Cavani, Di Maria, dan banyak pemain lain yang melewati masa di sini dan pantas untuk trofi ini (Liga Champions) juga," ungkap Marquinhos.