Sama halnya di Liga Champions Eropa. Nasibnya untuk lanjut ke babak selanjutnya ditentukan hingga laga terakhir. Man City harus bermain kontra Real Madrid dua leg pada babak play-off untuk menentukan jalannya ke babak 16 besar.
Di tengah situasi tersebut, Man City membutuhkan amunisi yang cukup solid. Paling tidak, dengan para pemain baru, Man City bisa kembali menjaga konsistensi dan tak tersingkir lebih awal dari Liga Champions Eropa musim ini.
Dampak para pemain baru bergantung pada taktik dan juga proses adaptasi. Tentu saja tak gampang, apalagi para pemain itu langsung masuk dan terlibat dalam kompetesi yang sementara berjalan. Di sini, para pemain baru dituntut harus langsung siap untuk menghadapi tuntutan kompetesi.
Dampak para pemain baru sangat bergantung pada bagaimana Guardiola jeli melihat kualitas para pemain yang dibeli pada musim ini. Tentu saja, kejelian itu bertolak dari evaluasi pada performa para pemain di klub-klub sebelumnya.
Menjadi sangat sulit ketika para pemain langsung diminta untuk mengemban tugas yang berbeda di tengah tekanan kompetesi. Bisa saja, para pemain mengalami "gagap" panggung sebagaimana yang terjadi pada debut dari Abdukodir Khusanov dua pekan lalu.
Pemain Uzbekistan itu melakukan blunder di debut saat bermain kontra Chelsea. Sejak saat itu, Guardiola tampaknya masih enggan untuk memainkan kembali Abdukodir Khusanov bersama tim inti.
Sebaliknya, ketika para pemain itu tampil pada level terbaik sebagaimana di klub-klub mereka sebelumnya, Man City kembali pada jalur yang tepat dan bisa saja menjadi ancaman di Liga Inggris dan Eropa.
Dampak royal belanja para pemain sangat bergantung pada kejelian Guardiola dalam memainkan para pemain tersebut sekaligus proses adaptasi para pemain bersama klub dan iklim sepak bola Inggris.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI