Mengatur keuangan bukan hanya soal seberapa besar penghasilanmu, tetapi juga bagaimana cara kamu mengelolanya.Â
Banyak orang merasa sudah bekerja keras setiap bulan, tapi tetap saja tabungannya tidak kunjung bertambah. Rasanya seperti uang selalu habis entah ke mana.Â
Padahal, penyebab utamanya sering kali bukan karena gaji yang kecil, melainkan karena kebiasaan belanja yang tampak sepele tetapi sebenarnya berdampak besar pada keuangan jangka panjang.
Masalahnya, kebiasaan-kebiasaan kecil inilah yang kerap luput dari perhatian. Kita merasa masih wajar, masih bisa dikontrol, atau toh "hanya sekali-sekali".Â
Namun justru dari pola kecil yang dibiarkan inilah tabungan sering bocor tanpa terasa. Jika tidak disadari sejak dini, kebiasaan ini bisa menghambat masa depan finansial dan membuat kita sulit mencapai tujuan keuangan yang lebih besar.
Berikut adalah lima kebiasaan belanja yang sering dianggap remeh, namun diam-diam bisa menghancurkan tabunganmu.
1. Membeli Barang Murah Tapi Tidak Tahan Lama
Kita sering berpikir bahwa membeli barang murah adalah bentuk penghematan. Padahal, logika ini tidak selalu benar. Barang murah sering kali memiliki kualitas rendah dan umur pemakaian yang pendek.Â
Akibatnya, barang tersebut cepat rusak dan harus diganti lebih cepat dari yang seharusnya. Ketika hal ini terjadi berulang kali, total pengeluaran justru bisa jauh lebih besar dibanding jika sejak awal kita membeli barang dengan kualitas lebih baik.
Misalnya, kamu membeli sepatu seharga Rp150 ribu karena merasa sayang mengeluarkan uang Rp400 ribu untuk sepatu yang lebih berkualitas.Â
Tapi sepatu murah itu hanya bertahan tiga bulan sebelum sobek, sementara sepatu yang lebih mahal bisa bertahan setahun.Â