Sebenarnya, secara garis beras, Kroasia mempunyai kesolidan di lini belakang di piala dunia 2022. Terbukti, hal itu bisa memaksa Brasil untuk bermian hingga drama adu penalti.Â
Selain itu, Kroasia sudah mempunyai pengalaman sebelumnya kontra Jepang. Tak ayal, drama adu penalti kontra Brasil tak begitu membebankan karena Kroasia sudah memiliki pengalaman terdahulu.Â
Brasil seharusnya mengantisipasi itu. Termasuk mempersiapkan pemain yang tepat untuk menjadi eksekusi. Bahkan pemain seperti Neymar harus ditempatkan sebagai yang terdepan untuk menjadi pembangkit mental bagi pemain yang lain.
Pada kubu Brasil, kegagalan ini pun seolah meruntuhkan lini depan Brasil yang dihuni oleh banyak pemain bintang. Tarian Jogo Bonito ala Brasil gagal meruntuhkan mentalitas Kroasia yang selalu sukses dalam urusan tendangan penalti.
Ketika Brasil kalah, Argentina sebaliknya menang lewat drama adu penalti saat bermain kontra Belanda di stadion Lusail, Lusail,Qatar (10/12/22). Laga antara Argentina kontra Belanda cukup memompa adrenalin.
Pasalnya, Argentina yang sudah tampak satu kaki ke semifinal harus menerima kenyataan dua gol balasan Belanda yang dibuat oleh pemain pengganti, W. Weghorst di menit-menit akhir.Â
Bahkan gol penyama kedudukan Weghorst dibuat beberapa detik sebelum peluit akhiri laga berakhir.Â
Laga terpaksa dilanjutkan lewat perpanjangan waktu. Skor 2-2 tetap sama. Sebagaimana di piala dunia 2014 ketika dua tim bertemu, adu penalti menentukan jalan kedua tim.Â
Dewi Fortuna berpihak ke Messi dan kawan-kawan. Argentina berhasil menang 4-3 atas Belanda lewat drama adu penalti. Penjaga gawang Emilio Martinez pun menjadi penyelamat Argentina dengan 2 penyelamatan.
Dalam laga ini, Messi kembali menjadi aktor pembeda dalam laga ini. Selain memberikan assist untuk gol pertama Argentina, Messi juga berhasil mencetak gol dari titik penalti.Â
Dari sisi  skuad, Argentina agaknya sedikit kalah dari Brasil. Brasil mempunyai pemain yang komplit di setiap lini.Â