Lantas, apa yang saya rasakan? Terus terang, saya belum mengukur tingkatan darah saya sebelum dan sementara menjalankan diet ini, termasuk mengontrol diri tak mengonsumsi makanan dan minuman manis.Â
Namun, dari sisi fisik dan pergerakan tubuh, saya mengalami perbedaan yang cukup signifikan sebelum dan sejauh ini. Hal itu nampak dari komentar teman-teman ketika melihat perubahan fisik saya.
Pertama, Berat Badan Menurun
Sebelum mengambil diet ini, berat badan saya berkisar 85 kg. Perut agak membuncit. Berat badan ini lebih dipengaruhi oleh makanan dan minuman. Terlebih khusus minuman bersoda. Hampir tiap hari mengonsumsi minuman bersoda.
Ditambah lagi dengan kebiasaan jarang berolahraga. Akibat lanjutnya, tekanan darah naik untuk saya yang masih berusia 37 tahun.
Setelah dua bulan menjalankan program diet, saya merasakan perubahan. Berat badan menurun. Terakhir kali ditimbang seminggu yang lalu dan berat badannya saya sudah turun ke angka 76 kg.
Tak hanya itu, baju yang sebelumnya tampak sesak bisa terpakai. Celana juga menjadi longgar. Jadi nyaman.Â
Menjauhi makanan dan minuman manis sangat berdampak pada penurunan berat badan.
Kedua, Kualitas Tidur Membaik
Tingkat kelelapan tidur selama dua bulan terakhir cukup mengenakkan. Terlebih khusus saat bangun pagi.
Sebelumnya, saya mempunyai kebiasaan tidur lebih dari 8 jam. Kendati tidur lebih awal, namun kesulitan untuk bangun pagi. Jadinya, kadang jumlah jam tidur lebih 10 jam.