Mohon tunggu...
Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Mohon Tunggu... Relawan - PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bulan Puasa, Ngapain Setelah Sahur?

13 Maret 2024   14:05 Diperbarui: 13 Maret 2024   14:13 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bah gas habis" Ujar isteriku sambil membangunku untuk sahur. "Untung nasi dengan ayam "kentaki" sudah sempat dipanasi, dan air panas sempat direbus, tapi tidak sempat memasak sop".

Nasi kudu dipanaskan karena sudah 3 bulan kami menanak nasi tidak lagi di magic jar tapi di panci kemudian dipindahkan ke dandang

Alhamdulillah, ujarku membatin, saur dengan Nasi plus ayam freid chicken yang dibeli kemaren, sedap rasanya.

Ternyata ayam gorengnya cuma cukup untuk anak anak, ya dah bapaknya kebagian buntut ikan Patin sisa kemaren, walau ga sempat dipanasin tetap nikmat sambil di cowel-cowel sambal. Sahur pun dilaksanakan dengan sukses di tutup dengan teh dan pisang ambon, alhamdulillah lagi.

Setelah sahur, saya dan anak anak, Digni (11 tahun) dan Vira (7 tahun) shalat subuh berjamaah. Seperti biasa doa dalam bahasa arab oleh Kakak Digni dilanjutkan dengan bahasa indonesia oleh adiknya, Vira. 

Aa Digni, Vira dan Alisha /Dokpri
Aa Digni, Vira dan Alisha /Dokpri

Setelah sahur dan shalat subuh, Kakak langsung meluncur ke tempat tidur, sementara sang adik merengek minta nonton hape. Beda dengan ketika saya masih kecil setelah subuhan pasti jalan-jalan keliling kota (30-40 tahun lalu kotanya juga kecil banget).

Saya menyempatkan diri membaca al Quran, kemudian membantu isteri menjaga anak kami yang bungsu yang sejak kemaren badannya panas sampai 39,7 C. Karena Panas Alisha (8 bulan) jadi rewel, kebetulan malam kedua Ramadhan saya yang dapat giliran menjaga, dengan tugas utama menyuapkan dot ke mulutnya bila terbangun dan menangis.

Dulu di awal bergabung di Kompasiana saya sering menulis setelah shalat subuh, dan di publish di pagi hari, sempat menjadi kebiasaan berbulan-bulan. Tadi subuh saya hanya sempat cek-cek saja, memberi komen atau mengapresiasi tulisan kawan kawan Kompasionier.

Sambil menunggu pagi saya kemudian membaca buku, sampai hari ini saya masih menyelesaikan buku Atomic Habits. Besok karena suasana bulan suci mungkin membaca beberapa buku Agama yang sudah lama dibeli tapi belum dibaca. Maklum membaca masih mood-mood-an tapi belanja buku seperti keinginan yang tak tertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun