Alhasil, permainan Tika-taka tak lagi cekatan seperti di era Pep Guardiola. Terlihat gampang terbaca dan cenderung hanya mendominasi permainan, namun kadang tidak dibarengi dengan hasil yang memuaskan.
Koeman mungkin membaca situasi ini. Permainan Tika-taka sangat sulit diterapkan karena Barca sudah dihuni oleh para pemain dari pelbagai klub dengan latar belakang berbeda. Makanya, Koeman mencoba arah baru.
Dalam lanjutan La Liga Spanyol pekan ini, Barca akan bertemu juara musim lalu, Atletico Madrid. Dalam catatan kepelatihan Koeman, Barca tampil kurang mayakinkan saat bermain dengan tim-tim kuat. Terlihat Barca lebih inferior dari tim-tim seperti Atletico dan Real Madrid di La Liga Spanyol.
Laga ini bisa menjadi penentuan nasib Koeman di Barca. Kekalahan bisa menjadi kata akhir Koeman di kursi pelatih. Sebaliknya, jika menang, napas Koeman bisa diperpanjang.
Pergantian Koeman pun tak serta merta membawa solusi. Situasi Barca tak hanya mengenai pelatih. Ini juga menyangkut gaya permainan yang sepertinya berada pada masa transisi. Situasi bisa berubah ketika Barca mendapatkan pelatih yang betul-betul membaca karakter tim dengan jeli.
Salam Bola Â