Sementara itu, Man City gagal meraih 2 trofi lainnya. Kekagalan itu disebabkan oleh kehadiran Tuchel. Andaikata Tuchel tidak direkrut Chelsea di paru kedua musim lalu, barangkali mimpi Man City raih 4 trofi bisa kesampaian.
Tuchel belum terlalu "panas" berada di Chelsea. Skuad yang dimilikinya dalam merebut Liga Champions merupakan warisan pelatih terdahulu, Frank Lampard.
Kehebatan Tuchel adalah mengubah formasi dengan 3 bek, 5 gelandang, dan 2 penyerang. Formasi ini membuat permainan menjadi solid, dan beberapa pemain yang melempem di era Frank Lampard bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Misalnya, Marco Alonso yang kerap duduk di bangku cadangan di era Lampard mendapat tempat di sistem 5 gelandang a la Tuchel. Lalu, Kai Havertz yang terlihat kaku di awal-awal kehadirannya di Chelsea menjadi bintang penting Tuchel di lini depan.
Tuchel pasti sudah mengenal baik para pemainnya. Pengenalan itu memampukan Tuchel untuk menempatkan para pemain seturut kapasitas mereka di dalam skema permainan.
Juga, Tuchel termasuk pelatih yang menekankan efektivitas. Tak perlu mendominasi laga. Yang terpenting adalah pandai mencari celah dalam mencetak gol dan efektif dalam bertahan. Makanya, dari antara 5 bek, beberapa di antaranya bertugas mengawal lini pertahanan apabila lawan menguasai bola.
Alasan kedua adalah Kedalaman Skuad Chelsea.
Hanya 2 pemain yang didatangkan Tuchel pada musim ini. Romelu Lukaku dan Saul Niguez.Â
Chelsea gagal mendapatkan Jules Kounde dari Sevilla. Harga yang dipatok Sevilla jadi salah satu alasan. Padahal, Kounde dinilai menjadi tambahan untuk bek untuk barisan belakang Chelsea.Â
Romelu Lukaku termasuk kebutuhan Chelsea. Sejauh ini, Lukaku sudah membuktikan dirinya sebagai striker dan pemain yang kualitasnya yang dibutuhkan Chelsea di lini depan. Dia sudah mencatatkan 3 gol dari 4 laga yang dilakonkannya di Liga Inggris.
Kehadirannya tak saja meningkatkan kualitas skuad Chelsea, tetapi juga menghadirkan persaingan di lini depan. Timo Werner yang tiba musim lalu agak melempem bisa berupaya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik agar tidak dipinggirkan oleh pemain lainnya, termasuk oleh Lukaku.