Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Mission Possible" Chelsea Mempertahankan Trofi Liga Champions

14 September 2021   07:56 Diperbarui: 14 September 2021   08:00 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chelsea juara Liga Champions musim 2020/21. Foto: AFP/Pierre-Philipe Marcou via Kompas.com

Saul Niguez ikut memperkuat lini tengah Chelsea. Lini tengah menjadi salah satu kunci permainan Tuchel, dalam mana bisa meredam serangan lawan dan sekaligus mengatur serangan.

5 gelandang yang dimainkan Tuchel kerap mempunyai karakter yang berbeda. Ada yang bisa bertindak sebagai gelandang jangkar dalam menutup lubang di lini belakang, dan ada pula yang mencari kesempatan untuk melakukan serangan, terlebih khusus serangan balik.

Hal ini terlihat dari gol pertama Chelsea ke Aston Villa pada lanjutan kompetesi Liga Inggris pekan lalu. Kovacic yang berlaku sebagai gelandang jangkar berhasil menciptakan serangan balik yang cukup brilian.

Setelah meliuk di antara pemain Aston Villa, Kovacic mengirim umpan panjang kepada Lukaku di daerah pertahanan Aston Villa. Lukaku mengecoh satu bek dan kemudian melakukan tembakan yang berbuah gol.

Prosesnya terlihat sederhana. Akan tetapi, di balik kesederhanaan itu, ada sistem kerja yang terbilang sistematis.

Sistem kerja ini menjadi mungkin dengan kualitas pemain yang dimiliki oleh Chelsea. Secara umum, Tuchel mempunyai kedalaman skuad yang bisa mempertahankan level permainan Chelsea pada titik puncak.

Bukan kebetulan jika dari 4 laga di Premier League, Chelsea baru kebobolan 1 gol. Itu pun terlahir dari titik penalti saat Chelsea bertemu Liverpool di pekan ke-3. Selebihnya, Chelsea belum kemasukan gol dari serangan terbuka dari tim lawan.

Chelsea berada di grup H bersama Juventus, Malmo dan Zenit. Chelsea akan mengawali jalan mereka mempertahankan trofi Liga Champions dengan menghadapi klub asal Rusia, Zenit.

Di atas kertas, pasukan Tuchel bisa mengatasi Zenit. Kendati demikian, Chelsea tak boleh anggap enteng laga ini.

Laga ini bisa menjadi cara bagi Chelsea mengevaluasi pasukannya di turnamen Liga Champions. Bagaimana pun, iklim Liga domestik dan liga berlevel Eropa kerap berbeda.

Kadang-kadang, sebuah tim begitu dominan di level domestik, namun melempem di kompetesi Eropa. Makanya, laga kontra Zenit tak boleh dipandang sebelah mata, tetapi dijadikan momen untuk membangun mentalitas para pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun