Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akankan Chelsea Sabar dengan Frank Lampard Seperti MU dengan Solksjaer?

15 Januari 2021   09:19 Diperbarui: 15 Januari 2021   09:31 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frank Lampard, Pelatih Chelsea yang berada dalam situasi sulit akibat hasil negatif yang dialami timnya pada beberapa pertandingan terakhir. Sumber foto: Getty Images via Football.london.com

Faktor-faktor ini bisa ikut mempengaruhi Lampard dalam menempatkan para pemain di tempat yang tepat. Belum lagi, para pemain yang belum familiar dengan suhu kompetesi. Mereka juga perlu beradaptasi dengan iklim kompetesi Liga Inggris yang jauh berbeda dengan tempat di mana mereka bermain sebelumnya. 

Lebih jauh, sebuah tim juga terbangun atas dasar kebersamaan yang kuat. Para pemain baru perlu juga berkenalan dengan para pemain lama. 

Dengan ini, relasi antara para pemain menjadi satu hal yang sangat dibutuhkan. Bukan rahasia lagi bahwa relasi di luar lapangan bisa ikut membantu relasi di tengah lapangan. Namun, ketika para pemain mempunyai relasi yang cukup minim dan terbatas, hal ini bisa ikut mempengaruhi koneksi di antara mereka, baik itu di luar lapangan maupan di selama laga.  

Barangkali hal-hal ini ikut menyebabkan situasi ketidakstabilan penampilan Chelsea. Namun, pihak klub tentu berekspetasi berbeda. Pembelian para pemain yang bukan berharga sedikit diharapkan mengangkat performa Chelsea sekaligus bisa bersaing dengan tim-tim seperti Manchester City dan Liverpool. 

Pada saat Lampard gagal memenuhi ekspetasi itu, tempatnya di bangku manajer bisa saja terancam. Pihak klub bisa saja mencari sosok lain agar bisa memperbaiki performa tim yang sudah diisi dengan para talenta hebat. 

Kesabaran klub terbilang pendek bila menimbang investasi dan keluasaan yang diberikan kepada Lampard sejak musim 2020/21 bergulir. Roman Abrahmovic pastinya menginginkan hasil yang positif tanpa peduli situasi di dalam klub itu sendiri. Dengan kata lain, kesabaran klub bisa sangat minim bila menimbang upaya transfer besar di awal musim.

Situasi Frank Lampard saat ini mungkin serupa dengan apa yang dialami oleh Ole Gunnar Solksjaer di Manchester United pada tahun lalu dan musim-musim sebelumnya. Hasil negatif yang direngukuh oleh Setan Merah membawa Solksjaer pada kursi panas. Isu pemecatatan pun menghiasi Solksjaer.

Namun, klub tolak tunduk pada situasi ini. Kesabaran bernaung di bawah manajemen klub. Solksjaer tetap dipercaya walau hasilnya kerap tidak terlalu bagus. 

Situasi terlihat berubah. MU mulai menemukan konsistensi di lapangan hijau. Alhasil, MU berhasil duduk di puncak klasemen sementara Liga Inggris untuk saat ini. Dari lima pertandingan terakhir, MU berhasil menang 4 kali dan 1 kali kalah. 

Solksjaer berhasil meraih kepercayaan publik dan klub. Bukan tidak mungkin, masa jabatan Solksjaer kian diperpanjang kalau dia tetap mempertahankan performa positif pada musim ini. Apalagi kalau MU berhasil meraih juara Liga Inggris. Pada titik ini, Solksjaer patut berterima kasih karena manajemen klub juga bersabar dengan dirinya dalam mengolah komposisi dan strategi untuk pemainnya. 

Lampard tentunya ingin agar pihak klub juga bersabar dengan situasi yang terjadi. Tidak gampang untuk menemukan performa terbaik dan konsistensi dari para pemain. Apalagi kalau mereka berasal dari iklim dan latar belakang yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun