Secara umum, nilai kesucian itu berhubungan dengan Sang Khalik. Karenanya, segala sesuatu yang berlekatan dengan nilai suci mesti dihormati.
Di tengah wabah Corona, kita mungkin sadar kalau nilai kesucian itu tidak terbatas pada ruang tertentu (tempat Ibadan), bahasa tubuh tertentu dan upacara tertentu. Toh, tidak ada gunanya upacara keagamaan kalau cara hidup kita berseberangan dengan makna kesucian.
Dengan ini, Kita bisa mewujudnyatakan nilai kesucian itu lewat relasi harmonis di dalam keluarga dan solidaritas di antara kita satu sama lain. Tinggal di rumah dan berada bersama keluarga bisa menjadi kesempatan untuk mendekati Tuhan, sumber kesucian.
Dalam situasi seperti ini, kita juga mungkin patut berefleksi bagaimana kita telah memaknai kesucian lewat upacara-upacara agama dan budaya dan dampaknya untuk hidup harian kita.
Toh, kesucian akan bernilai saat praktik hidup merupakan cerminan langsung dari apa yang kita rayakan lewat agama dan budaya. Â