Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wabah Corona yang Sedang Menantang Hal-hal yang Bernilai Suci di Masyarakat

4 April 2020   09:08 Diperbarui: 4 April 2020   09:22 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara kematian di Ghana, Afrika. Sumber foto: BBC.com

Contohnya, berjabatan tangan. Sejak virus Corona mewabah, gesture berjabatan tangan sangat dilarang keras. Alasannya kontak fisik bisa memungkinkan penyebaran virus Corona.

Namun dalam pandangan masyarakat Ghana, menolak berjabatan tangan dengan seseorang berarti orang itu adalah musuh. Dengan dikeluarkannya aturan untuk tidak berjabatan tangan, pastinya menciptakan kesan yang berbeda.

Selain itu, hal yang menjadi tantangan serius bagi masyarakat Ghana juga adalah soal kematian. Upacara pemakaman di Ghana dirayakan dengan upacara besar.

Sejak adanya pasien yang dinyatakan positif virus Corona, pemerintah Ghana menyatakan kalau yang ada hanyalah pemakaman pribadi tanpa kehadiran banyak orang.

Persoalannya, tidak ada dalam pemahaman orang Ghana tentang pemakaman yang dirayakan dalam jumlah yang terbatas. Pemakaman seseorang selalu dipenuhi banyak orang.

Pemakaman itu sendiri memberikan banyak manfaat pada banyak sektor. Banyak usaha yang bersandar dari upacara pemakaman. Saat pemakaman dilarang, usaha-usaha itu bisa mendapat imbas besar.

Negara Ghana juga terkenal dengan praktik hidup keagamaan. Saat presiden Ghana, Nana Akufo-Addo mengumumkan tentang larangan upacara agama secara massal, hal itu menimbulkan ketidakpercayaan pada banyak tokoh agama.

Pasalnya, doa bersama dan jadwal upacara keagamaan menjadi pusat kehidupan masyarakat. Larangan untuk terlibat dalam upacara agama bisa berdampak hebat pada masyarakat.

Wabah virus Corona yang menghantam Ghana juga menghantam banyak negara. Bukan hanya kehidupan ekonomi dan sosial yang mendapat dampak dari virus ini. Bahkan wabah virus Corona juga mengancam hal-hal yang bernilai suci di mata masyarakat.

Hemat saya, situasi ini bisa membuka kesempatan untuk merenung tentang makna kesuciaan itu sendiri. Benar kalau ekspresi pada yang suci hadir lewat bahasa tubuh dan upacara tertentu. Tetapi hal-hal ini sudah terbatas saat berhadapan dengan wabah virus Corona.

Kita berhadapan dengan realitas yang berbeda karena wabah virus Corona. Di tengah realitas yang berbeda ini, kita mungkin bisa berpikir bagaimana kita membahasakan dan mengekspresikan nilai kesucian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun