Bullying media dilakukan dengan memanfaatkan media untuk menggangu orang lain, misalnya melalui media sosial dan melalui media massa. Tipe bullying ini sangat banyak kita temui saat kita membuka media sosial.
Penyebab Bullying
Fenomena bullying yang sering terjadi biasanya karena hal-hal sepele, berikut adalah beberapa hal yang dapat memacu terjadi aksi bullying;
1. Senioritas
Aksi Bullying biasanya terjadi karena ada senioritas dan yunioritas, sehingga senior merasa paling berkuasa dibandingkan yuniornya. Hal ini sering terjadi di sekolah yaitu kakak kelas membully adik kelasnya. Karena sang kakak kelas mengganggap lebih kuat, lebih berkuasa dan juga lebih keren dibanding adik kelasnya.

Teman memiliki pengaruh yang besar, karena biasanya bullying dilakukan secara berkelompok. Karena dengan kelompok ini pembully akan merasa lebih kuat karena didukung oleh teman-teman sekelompoknya.

Anak adalah peniru yang ulung, apa yang dilihatnya sangatlah mudah untuk tertular. Anak yang sering melihat, mendengar dan mendapat makian, kekerasan fisik, kata jorok dalam keluarga akan memiliki potensi untuk melakukan bullying pada orang lain karena ia menganggap hal itu sudah wajar  seperti yang dilakukan orangtuanya.

Secara naluri manusia ketika ia disakiti maka ia akan memiliki hasrat untuk melakukan balas dendam karena ia merasa tidak mengenakkaan dengan apa yang ia alami. Anak yang pernah mendapatkan bullying memiliki kemungkinan untuk melakukan bullying kepada orang lain karena ia merasa tersakiti, sehingga perlu melampiaskan kekesalannya kepada orang lain. Hal ini biasanya dilakukan pada orang yang ia anggap lebih lemah daripada dia.