Mohon tunggu...
DONY PURNOMO
DONY PURNOMO Mohon Tunggu... Pengajar dan Penulis

Aktivitas sehari-hari sebagai guru, suka berwirausaha, dan suka menuliskan buah pikiran dalam coretan-coretan sederhana. kunjungi pula tulisan saya yang lain di http://pinterdw.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Jenis "Bullying"

19 Juli 2017   08:26 Diperbarui: 19 Juli 2017   09:52 1952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Bullying pada yang lebih lemah (pastorsfeistywife.com)

Bullying media dilakukan dengan memanfaatkan media untuk menggangu orang lain, misalnya melalui media sosial dan melalui media massa. Tipe bullying ini sangat banyak kita temui saat kita membuka media sosial.

Penyebab Bullying

Fenomena bullying yang sering terjadi biasanya karena hal-hal sepele, berikut adalah beberapa hal yang dapat memacu terjadi aksi bullying;

1. Senioritas

Aksi Bullying biasanya terjadi karena ada senioritas dan yunioritas, sehingga senior merasa paling berkuasa dibandingkan yuniornya. Hal ini sering terjadi di sekolah yaitu kakak kelas membully adik kelasnya. Karena sang kakak kelas mengganggap lebih kuat, lebih berkuasa dan juga lebih keren dibanding adik kelasnya.

Ilustrasi: Bullying karena seniorotas (sumber: youthfulplanet2a6.wordpress.com)
Ilustrasi: Bullying karena seniorotas (sumber: youthfulplanet2a6.wordpress.com)
2. Pengaruh teman sepermaninan

Teman memiliki pengaruh yang besar, karena biasanya bullying dilakukan secara berkelompok. Karena dengan kelompok ini pembully akan merasa lebih kuat karena didukung oleh teman-teman sekelompoknya.

Foto: Bullying berkelompok (liliaf.blog.upi.edu)
Foto: Bullying berkelompok (liliaf.blog.upi.edu)
3. Meniru orang tua

Anak adalah peniru yang ulung, apa yang dilihatnya sangatlah mudah untuk tertular. Anak yang sering melihat, mendengar dan mendapat makian, kekerasan fisik, kata jorok dalam keluarga akan memiliki potensi untuk melakukan bullying pada orang lain karena ia menganggap hal itu sudah wajar  seperti yang dilakukan orangtuanya.

Foto: ilustasi orangtua bertengkar (wadahinformasi.com)
Foto: ilustasi orangtua bertengkar (wadahinformasi.com)
4. Aksi balas dendam

Secara naluri manusia ketika ia disakiti maka ia akan memiliki hasrat untuk melakukan balas dendam karena ia merasa tidak mengenakkaan dengan apa yang ia alami. Anak yang pernah mendapatkan bullying memiliki kemungkinan untuk melakukan bullying kepada orang lain karena ia merasa tersakiti, sehingga perlu melampiaskan kekesalannya kepada orang lain. Hal ini biasanya dilakukan pada orang yang ia anggap lebih lemah daripada dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun