Makannya berbagai upaya dilakukan agar proses pembelajaran bisa sesuai ketentuan pemerintah walaupun dengan keterbatasan yang dimiliki termasuk rapat agenda tahunan yang kami ganti sistemnya dengan konsultasi siswa.” ujar Ahmad Fauzi lagi. Turunnya standar keberhasilan pendidikan pada masa pandemi ini bukan berarti dapat menurunkan semangat kita untuk terus berjuang demi pendidikan di Indonesia ini. Mencoba berdamai dengan keadaan adalah solusi yang tepat dalam menghadapi situasi ini, tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa kita harus terus mencari solusi dan mencoba keluar dari keadaan ini sehingga kondisi pendidikan bisa kembali normal secara tatap muka sebagaimana mestinya.
“Pembelajaran daring yang biasa dilakukan khususnya untuk kelas 6 yaitu dengan memanfaatkan group Whatsapp, biasanya saya memberikan tugas pada sisea dengan melalui platform tersebut, terkadang menggunakan aplikasi Zoom selama dua kali dalam seminggu. Kalo dulu ada home visit yang bisa menyempurnakan kekurangan pembelajaran daring, tapi kondisi saat ini memng tidak mungkin dilakukan karena angka penyebaran Covid-19 yang belum reda.
Rata-rata guru disini masih awam terhadap penggunaan aplikasi zoom sehingga hal itu menjadi salah satu kendala dalam pembelajaran daring ini. Kebanyakan dari para guru memanfaatkan aplikasi lainnya yang lebih mudah dijalani. Selain itu kuota internet juga menjadi penghambat kelancaran pembelajaran daring sehingga kami para guru tidak bisa menuntut lebih pada para peserta didik karena memang tidak ada subsisdi bantuan dari sekolah atau bahkan pada saat ini dari pemerintah. Banyak yang mengeluhkan, termasuk para orangtua tapi bisa kita hanya tetap berjuang melaksanakan pembelajaran dengan berbagai upaya yang ada.” ujar Wali Kelas 6A, Dadan Kurnia.
Dampak pembelajaran daring ini dirasakan juga oleh para guru pengajar yang cenderung mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi ajar khsususnya mata pelajaran yang memerlukan pemahaman dan latihan secara langsung. Minimnya pengalaman dalam menghadapi sistem pembelajaran daring khususnya dalam penggunaan teknologi atau aplikasi membuat para guru pengajar terkesan kurang inovatif dalam penggunaan media sebagai bahan ajar. Sehingga para peserta didik maupun orangtua yang mendampingi tidak bisa mendapatkan output banyak akan hal tersebut.
Pembelajaran daring ini memang memiliki kelebihan dan kekurangan yang ada, tapi perlu kita sadari pembelajaran ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi situasi pandemi ini khususnya di bidang pendidikan walaupun masih diperlukan tahap penyempurnaan. Setidaknya kita harus mendukung kebijakan tersebut selama penyebaran Covid-19 belum usai.
Perlunya sinergi antara pemerintah, guru, peserta didik, orangtua, dan seluruh pihak yang terlibat agar terus berupaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 adalah hal fundamental yang harus dilakukan karena dengan begitu harapannya pembelajaran bisa kembali berjalan normal. Selain itu, perhatian lebih dari pemerintah perlu ditingkatkan, khsususnya untuk sekolah-sekolah daerah pedesaan sehingga bisa mengimbangi sistem kebijakan pembelajaran yang diinginkan serta penggunaan Learning Management System (LSM) dapat lebih ditingkatkan. Dengan demikian, tujuan pendidikan dapat tercapai.
Penulis:
Doni Agustiara
Pendidikan Teknik Bangunan
Kelompok 36
KKN TEMATIK MDBPE UPI 2021