Mohon tunggu...
Don Zakiyamani
Don Zakiyamani Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Kopi Senja

personal web https://www.donzakiyamani.co.id Wa: 081360360345

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinasti Politik

8 Oktober 2019   17:38 Diperbarui: 8 Oktober 2019   17:59 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ayobandung.com

Setelah Puan Maharani dinobatkan sebagai Ketua DPR periode 2019-2024, kini beredar kabar bahwa Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution akan nyalon dalam pilkada 2020. Dalam tradisi politik, anak presiden maupun yang memiliki hubungan dengan penguasa menjadi elit politik dianggap biasa saja. Padahal demokrasi kita bisa terusik apabila politik dinasti dianggap biasa saja.

Bukan berarti anak presiden maupun penguasa dilarang berpolitik maupun kehilangan hak konstitusi, akan tetapi iklim demokrasi akan terusik apabila seseorang dipilih karena bapak/ibu nya penguasa atau mantan penguasa. Harusnya mereka dipilih karena kemampuan diri sendiri bukan mengandalkan kekuasaan yang dimiliki orang tua mereka.

Dinasti politik cenderung melemahkan penegakan hukum. Barangkali belum pernah terjadi seorang anak presiden ditangkap karena melakukan korupsi atau kolusi proyek. Bahkan umumnya mereka tidak meniti karir politik seperti politisi lainnya. Ketika politisi yang lain, termasuk bapak/ibu mereka memulai karir dari bawah, mereka langsung berada dalam jajaran elit politik.

Hari ini kita saksikan anak Jokowi dan sebelumnya anak SBY terjun dalam politik. Mereka langsung mendapat porsi elit. Bahkan anak SBY (AHY) langsung mencalonkan diri sebagai cagub DKI Jakarta padahal sebelumnya dunia yang ia geluti kemiliteran menengah. Tidak salah memang, namun tentu saja memupuskan harapan kader Demokrat yang punya keinginan dan kemampuan. 

Dalam pileg 2019 kita juga temukan caleg yang mengandalkan nama besar dan kekuasaan keluarga. Mereka terpilih bukan karena kualitas dan kapasitas akan tetapi karena orang tua mereka. Akibatnya kinerja mereka nantinya pasti jeblok. Soalnya sudah banyak fakta sejarah terkait hal itu. Bahkan Puan Maharani menjadi Ketua MPR tanpa sebuah prestasi, ia terpilih karena fakta biologis mengatakan ia anak dari mantan presiden.

Putra bungsu SBY (Ibas) selama menjadi anggota DPR juga tak memiliki prestasi. Ia menjadi sekjend partai Demokrat karena ia putra SBY. Contoh kasus-kasus di atas hendaknya menyadarkan kita semua, anak biologis dari seorang mantan presiden maupun anak presiden sekalipun tidaklah istimewa sehingga keterkaitan hubungan darah maupun perkawinan jangan dijadikan alasan memilih mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun