Pemerintah menargetkan pembangunan 20 Sekolah Garuda Baru hingga 2029, dengan empat di antaranya mulai dibangun pada 2025 dan beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027. Selain itu, terdapat 80 Sekolah Garuda Transformasi yang akan dikembangkan hingga 2029. Saat ini, 12 sekolah telah ditetapkan untuk tahap awal transformasi dan dijadwalkan beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026.
Pendidikan Merata di Papua dan NTT
Program MBG dan Sekolah Rakyat juga dijalankan di wilayah timur Indonesia. Di Provinsi Papua, sebanyak 76.181 siswa di enam kabupaten/kota termasuk Kota Jayapura, Kabupaten Sarmi, Biak Numfor, Keerom, dan Kepulauan Yapen telah menerima manfaat MBG. Sejumlah wilayah seperti Mamberamo Raya, Waropen, dan Supiori masih dalam tahap persiapan pelaksanaan.
Di Jayapura, terdapat 22 dapur MBG dengan 12 di antaranya sudah aktif melayani sekolah dan posyandu. Pemerintah daerah melibatkan Orang Asli Papua (OAP) dalam kegiatan dapur, distribusi, dan pengawasan program. Di Kabupaten Biak Numfor, 43.000 siswa menjadi sasaran penerima MBG, sementara di Papua Pegunungan, sekitar 3.500 siswa di 20 sekolah sudah menikmati program ini. Di Merauke, tahap awal MBG menyasar 3.960 penerima manfaat di delapan sekolah.
Di Nusa Tenggara Timur (NTT), SMP 19 Kupang ditetapkan sebagai Sekolah Rakyat pertama di provinsi tersebut. Sekolah ini terletak di Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, dengan 100 siswa sebagai angkatan pertama. Gedung sementara berada di kompleks Sentra Efata, dengan empat ruang kelas dan sembilan asrama. Pemerintah berencana memulai pembangunan gedung permanen pada Oktober 2025, agar siswa dapat menempati fasilitas baru pada pertengahan 2026.
Gubernur NTT menyatakan dukungan penuh terhadap kelancaran operasional sekolah tersebut, dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperluas program pendidikan inklusif dan gratis bagi seluruh lapisan masyarakat.
Membangun Akses, Gizi, dan Daya Saing
Melalui Sekolah Rakyat, MBG, dan Sekolah Garuda, pemerintah berupaya memperkuat fondasi pendidikan nasional dari tiga sisi utama: akses, gizi, dan daya saing. Ketiga program ini diharapkan menjadi pilar pembangunan sumber daya manusia Indonesia, sekaligus memperkuat kedaulatan pendidikan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI