Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

5 Alasan Mengapa Tema Kesehatan Hewan Layak Diangkat dalam Debat Capres—Cawapres

14 Desember 2023   05:39 Diperbarui: 15 Desember 2023   15:19 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilu 2024 (Sumber: KOMPAS.com)

Lebih jauh, tentu kita berharap: cukuplah pandemi Covid-19 yang pernah memporakporandakan semua lini di masa lalu. Semoga tidak terulang kembali di masa yang akan datang. 

Oleh sebab itu, patut kiranya kita memitigasi resiko potensi pandemi lain yang juga diprediksi berasal dari penyakit hewan. Hal ini mengingat, Covid-19 merupakan zoonosis yang juga berasal dari penyakit hewan.

Mengutip data dari badan kesehatan dunia (WHO) sebanyak lebih dari 75% penyakit infeksi emerging (PIE) yang menular pada manusia adalah bersifat zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Beberapa zoonosis yang sudah kita kenal selain Covid-19 diantaranya adalah penyakit flu burung, nipah, virus Hendra, rabies, brucellosis, leptospirosis, anthraks hingga yang teranyar, cacar monyet. Kesemua penyakit ini, sangat berpotensi besar menjadi Pandemi Baru.

Lantas, apakah tema kesehatan, khususnya sub tema berkenaan dengan kesehatan hewan (zoonosis) yang bermuara pada kesehatan masyarakat ini layak dibahas? Ini yang patut kita simak.

Bagi KPU, tema ini kiranya patut menjadi prioritas. Setidaknya ada lima alasan mengapa tema kesehatan hewan layak untuk diangkat dalam debat capres cawapres yang sedang berlangsung.

Pertama, kesehatan hewan belum pernah diangkat dalam tema debat capres cawapres sebelumnya. Padahal, kesehatan hewan merupakan persoalan penting dan mendasar bagi kelangsungan kesehatan masyarakat. Hal ini sesuai dengan konsep One health, atau satu kesehatan. Bahwa kesehatan hewan menjadi salah satu kunci dalam pengendalian zoonosis dan pandemi di masa mendatang.

Kedua, sistem kesehatan hewan nasional masih lemah. Bahkan belum optimal. Pasalnya, kesehatan hewan saat ini lebih dominan hanya untuk menopang sektor peternakan. Terbukti, urusan kesehatan hewan selalu beriringan dengan sektor peternakan.

Padahal, komoditas hewan bukan hanya hewan ternak, tetapi ada hewan ikan, hewan liar (satwa liar), hewan kesayangan (anjing, kucing) dan lain sebagainya.

Keberadaan sistem kesehatan hewan yang lemah dapat menjadi indikator semakin meluasnya penyakit hewan eksotik. Seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan African Swine Fever (ASF) serta beberapa penyakit lain yang sejatinya sebelumnya belum pernah ada di Indonesia atau pernah dibebaskan dari Indonesia. Namun kembali atau muncul di Indonesia.

Ketiga, kesehatan hewan merupakan cerminan dari sebuah kemajuan negara. Negara yang maju, biasanya akan peduli terhadap kesehatan hewan. Mereka tidak lagi hanya bagaimana mensejahterakan masyarakatnya, tetapi juga mensejahterakan mahluk hidup dan lingkungan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun