Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Nostalgia Itu Bernama Kutukan

6 November 2017   19:57 Diperbarui: 6 November 2017   20:06 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hahaha. Burhandi Jordan, hah? JADI PARTNER? HAHAHA! MIMPI KALI YA!"

"Maksudnya?"

"Itu tadi gue yang suruh Sarah buat perkosa lo, Andi. Untung, dianya ga mau sampe bersetubuh. Kalo sampe iya, habislah sudah riwayatmu. HAHAHAHA! Mampus lo! Makan tuh kekalahan lo."

"Jadi lo yang menjebak gue selama ini?"

"Hah? Lo bodoh apa gimana? Ya iyalah. Lo pikir, dengan ngalahin gue di workshop Bang Patria, lo bisa gitu ngambil posisi editor dari gue. MIMPI! Eh iya, lo tunggu di sini ya, Bang Haris mau ketemu ama lo, kayaknya udah ngedampratin lo. Semoga ga terjadi apa-apa deh."

"Kok lo tega sih?"


"Hah? Tega? SEJAK KAPAN GUE TEGA SAMA ANAK KAMPUNGAN POLOS MACAM LO? Justru gue ogah ngasih tempat gue ke lo. Dewan Pers jadi kampungan yang ada dengan pemikiran norak lo."

OoOoOoOoOoOoO

"Oh, jadi gini ya, kelakuan sang penulis baru dari kampung. Berani banget lo mainin cewek gue. Lo kira Sarah siapa? Bisa dipake seenak lo. Ingat ya? Dia itu cewek gue. CEWEK GUE! Sini kalo berani, pukul gue. LO HARUS BUNUH GUE BUAT DAPETIN SARAH!"

"Iya tuh, Bang Haris. Enak aja dia mainin cewek lo. Bantai aja udah."

"Emang tuh, Tino. Gue selama ini menganggap bahwa pemikirannya dia itu fresh, suci. Ternyata, eh, busuk juga ya. Cewek orang sampe dimainin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun